Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama featured

Tentang THR Lebaran untuk Anak

18 Juli 2015   22:05 Diperbarui: 7 Juni 2019   11:53 3116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan ada lagi beberapa alasan kenapa saya dan banyak orang memberikan THR lebaran untuk anak:

1. Balas "Jasa"

Keluarga yang itu ngasih uang untuk anakku. Maka aku juga kudu ngasih uang untuk anaknya. Balas membalas deh, kan gak enak kalau gak ngasih juga. Nah yang ini masuk kedalam alasan nomer satu. Bener khan?

2. Gengsi

"Tante, gak apa apa deh, lebaran kali ini gak pulang, asal THR-nya "pulang" yaaaaa..." Ini adalah SMS dari keponakan perempuan saya satu-satunya, anak abang saya yang sudah piatu sejak bayi. Dia memang paling manja. Dan setiap hampir Lebaran, dia selalu menagih jatah THR-nya, walau saya tahu kebanyakan hanya bercanda, tapi ada rasa "tak nyaman" jika saya sampai lupa mengirimkan THR Lebaran buat dia. Kadang rasa "tak nyaman" itu dibarengi rasa gengsi dan malu juga, karena saya tau, mereka (adek, kakak, abang saya) tak pernah lupa memberi THR Lebaran anak tiap tahun.

Atau menghindari komentar, "Paman Ben, ngasih THR lebaran tiap tahun. Tapi Tante Sisi kok tahun ini gak ngasih, masa?"
Ini adalah komentar yang sangat saya hindari. Makanya, demi menjaga gengsi (baca: jaim) hehehehe.., sayapun tak mau melupakan kegiatan beri THR Lebaran untuk keponakan dan anak sekitar rumah Ibu di Medan, jika kebetulan saya berlebaran disana.

Tapi ada yang perlu diingat loh. Demi menjaga gengsi gak perlu juga terlalu "memaksakan". Setuju khan?

3.Tradisi

Kalau dipikir lagi, kegiatan THR Lebaran untuk anak ini, mirip dengan tradisi angpaw-nya ala masyarakat Cina ya? entahlah siapa yang meniru siapa, tak usahlah ini dijadikan masalah. Namanya tradisi apalagi yang membuat bahagia, memang harus selalu dikerjakan bukan? Terlepas siapa yang memulainya.

Nah sekarang satu lagi yang penting dibahas, yaitu:  uang THR Lebaran anak sejatinya adalah milik si anak, jadi berikan kepada anak. Tugas orang tua hanya mengawasi mereka saat menggunakan uang THR Lebaran itu. Jadi gak semena mena digunakan oleh anak untuk beli-beli yang "nyeleneh". Asal jangan serta merta uang THR anak ini "diambil" orang tua sebagai uang "balik modal". Aduhhhh, apa kata si anak jika nanti mereka tau?

Selama ini sih, sejak anak kami menerima THR Lebaran, kami membuka tabungan di bank atas nama anak kami masing masing--di Indonesia anak anak boleh buka tabungan di bank bukan?--- Nah, setiap tahun, beberapa hari selepas Lebaran, saya akan membawa anak anak saya ke bank, untuk menyetorkan uang THR lebaran mereka ditabungan masing masing. Jangan tanya ekspresi bangga mereka saat melihat jumlah saldo di buku tabungan mereka masing masing. It's priceless!

 

Salam kompasiana

==Sisi82==

Foto: DokumentasiKu

cover artikel: etzy.com

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun