Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Saat Pindah Warga Negara Menjadi Pilihan

11 Juli 2015   04:39 Diperbarui: 4 April 2017   18:19 11357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini kisah anak  saya yang kebetulan punya dua warga negara. Mereka sudah menjadi warga negara Indonesia sejak usia mereka belum lagi 1 tahun,anak pertama dan kedua malah punya sertifikat warga negara indonesia yang wajib dibuat karena mereka lahir sebelum tahun 2006. Untuk saat ini memang tak ada masalah dengan status dua warga negara mereka,tapi masalah akan timbul saat anak saya diharuskan memilih salah satunya saat usia mereka 18 tahun nanti. Australia memang mengijinkan dua warga negara, tapi Indonesia tak mengijinkan, lalu bagaimana? 

Sebagai orang tua, selama ini kami tak pernah merecoki anak dengan doktrin negara yang ini lebih baik dari negara satunya, atau pilih negara yang ini saja saat nanti mereka harus memilih. Kami bebaskan anak untuk memilih sendiri negara mana yang akan mereka pilih nanti. Apapun pilihan mereka nantinya, kami tak mau pilihan itu karena rasa "keterpaksaan" .

Tugas saya mengenalkan mereka semua tentang Indonesia, sulung saya sudah lancar berbahasa indonesia, kalau anak saya lainnya bahasa indonesia mereka masih "ragu ragu".

Suami saya juga bertugas mengenalkan mereka semua tentang Australia. Mereka selalu bersemangat setiap kali  saya umumkan "kita pulang ke Medan liburan ini" atau " Kita pulang ke Sydney minggu depan"

Mereka masih berproses, sampai tiba saatnya nanti mereka harus memilih, apapun negara pilihan mereka,sebagai orang tua kami legowo saja, karena kami tau pilihan itu berdasarkan rasa cinta mereka untuk negara yang menjadi pilihannya. Sulung saya punya 6 tahun lagi untuk jadi warga negara Indonesia, dan dia enjoy sekali. Tak ada beban.

Well,

Ini hanya kisah yang saya tahu, diluar sana masih banyak lagi kisah kisah warga negara Indonesia yang akhirnya memilih pindah warga negara dengan alasan mereka masing masing.

Pindah Warga negara tak nasionalis?

Setiap orang memang berhak berkomentar dan beropini apa saja.Komentar dan opini sebagian orang tentang  jika ada warga negara Indonesia yang pindah jadi warga negara asing itu tak nasionalis terus terang membuat saya "sakit hati"  Kenapa? karena semudah itu  langsung memberikan label, tapi apakah kita pernah benar benar memikirkan atau minimal bertanya langsung  alasan apa yang membuat mereka memilih pindah warga negara?

Lalu jika nantinya anak saya lebih memilih menjadi WNA, tanpa mengurangi rasa cintanya akan  Indonesia, apakah dia akan diberi label tak nasionalis juga?

Rasa nasionalis tak melulu mesti ditunjukkan dengan buku paspor  dan status warga negara bukan? there's more than that!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun