Mohon tunggu...
Mariam Umm
Mariam Umm Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu 4 anak

Ibu Rumah Tangga

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Cerita Tentang Western Compound di Saudi

21 Mei 2015   00:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Fasilitas dan kehidupan bertetangga.

Di compound memang sudah dilengkapi fasilitas, yang dipisahkan untuk wanita dan pria-nya. Adanya fasilitas olahraga membuat para suami kadang rajin main cricket dan sepak bola tiap akhir minggu. Adanya taman bermain membuat anak anak dan ibu kadang seliweran main di sana,bertemu, ngobrol, atau sekedar ngemil kuaci, hahaha

Masjid juga menjadi tempat ketemu antara suami. Masjid di compound tak pernah sepi,selain untuk sholat,juga ada kegiatan pengajian berbahasa arab dan inggris. Jadi para suami menjadi dekat disini, selain itu mereka kan rekan kerja.

Uniknya, saat bertemu ditaman ini, kadang terbentuk kelompok kecil tergantung bahasa. Yang berbahasa inggris sendiri, yang berbahasa hindi,pakistan, sendiri, dan yang berbahasa afrika juga sendiri. walau begitu kami saling kenal. Kami juga sering ngumpul dirumah salah satu teman dan ini bergiliran untuk sekedar makan malam bareng dan ngopi ngopi, kegiatan ini minus suami tentunya, ladies night--ini biasa kami sebut.

fasilitas, dokumentasiKu

[caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Fasilitas"]

Fasilitas
Fasilitas
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="main cricket, dokumentasi Ajay"]
saf
saf
[/caption]

Begitulah, walau katanya western compound, yang tinggal disini malah gak 100% from the west. Ada yang saudi asli, ada yang dari US, dari Indonesia, dari India, dari pakistan, dari Afrika, dari Swedia, dari Jordan, dari Mesir, dari Australia--Kami--dari Canada, dari England, dan dari mana mana lagi banyak.

Kami saling menghormati kehidupan dan kebebasan masing masing, tak semuanya muslim. Dan tak ada juga yang dituakan disini, maksudnya tak ada ketua RT,RW atau kepala lorongnya. Walau begitu untuk menemukan kasus seperti AD yang terjadi di Indonesia, gak akan mungkin, karena ketatnya keamanan dan adanya patroli, membuat menelantarkan anak di luar rumah akan langsung ketauan,karena gak pernah kejadian sejak saya di compound, makanya saya gak tau apakah hukumannya bagi penghuni compound yang menelantarkan anaknya seperti kasus AD, mungkin deportasi dan ban untuk kerja di saudi lagi.

Salam kompasiana

==Sisi82==

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun