Â
Peta Saudi Arabia (m.theepochtimes.com)
Â
Beberapa minggu lagi, semester genap di semua institusi pendidikan di Saudi akan selesai, ini artinya para expat yang kebetulan kerjaanya mengajar akan mulai mengambil liburan musim panas 30- 60 hari, dan ini juga waktunya buat mereka me-review lagi, akankah mereka akan "balik" lagi ke Saudi atau memilih pulang ke negara asal selamanya.
Â
Dua rekan saya dosen di TUY-KSA, sudah jauh jauh hari memberikan surat pengunduran diri, mereka asal Selandia baru dan kebetulan non muslim. Padahal kontrak kerja 2 tahun mereka belum selesai, saat ditanya alasan pengunduran diri ,mereka bilang mereka terpaksa mengundurkan diri, dengan alasan "life is too quite in Saudi,everything are so different here" walau sudah berusaha menyesuaikan diri, ternyata tetap gak bertahan, tetap gak betah, hingga akhirnya mereka terpaksa mengundurkan diri dan pulang ke negara asal,liburan musim panas yang akan dimulai akhir Mei nanti.
Â
Hidup di saudi,
Â
Unik, dan mungkin akan sulit buat anda para singles dan non muslim jika gaya hidup terkait tentang isu kehidupan sosial, salah satunya karena kebebasan yang bisa anda temui di negara dimana anda berasal, ataupun di negara lain yang kebetulan pernah anda tinggali, mungkin tidak bisa anda dapatkan di Saudi. Kering dan membosankan. Tidak bebas!
Â
Memangnya kebebasan seperti apa dan yang bagaimana sih ?
Â
1. Hidup di Saudi untuk para Wanita-----Sampai saat ini Saudi Arabia mungkin satu satunya negara yang belum mengjjinkan wanita untuk menyetir mobil, peraturan ini tidak hanya berlaku untuk warga saudi wanita saja, para istri expat atau expat wanita yang kerja di Saudi juga kena peraturan ini, sejauh ini sudah banyak protes dan kampanye yang dilakukan aktivis hak asasi manusia sampai warga saudi sendiri untuk mencabut pelarangan hak menyetir mobil bagi wanita, tapi belum membuahkan hasil, entah sampai kapan.
Â
Wanita Saudi juga tidak bisa bepergian ke luar negri tanpa ijin dari wali mereka, hidup di saudi untuk wanita memang tidak sebebas negara lain. Keluar rumah saja untuk para wanita harus memakai abayah. Bahkan untuk para wanita saudi yang kebetulan menikah dengan pria non saudi, anak mereka tidak akan bisa menjadi warga negara saudi seperti ibunya. Wanita juga belum bisa bekerja di banyak bidang pekerjaan seperti kaum pria saudi. Ini mungkin salah satu diskriminasi yang beneran kentara di Saudi.
Â
2. Lingkungan kerja di Saudi----Di Saudi, lingkungan kerja tentu saja sangat berbeda dibandingkan negara asal seperti Indonesia misalnya. Membutuhkan kesabaran ekstra. Untuk perusahaan yang kebetulan kepunyaan orang Saudi dan kebetulan di manageri juga oleh orang saudi, maka semuanya adalah "milik Si Saudi" segala keputusan terkait perusahaan kadang tidak melibatkan pihak luar atau pekerja. Kalau sudah begini cara untuk bisa tetap bertahan kerja di sini atau ingin naik gaji adalah " keep your boss happy"
Â
Walau begitu ada asyiknya juga sih lingkungan kerja di saudi itu, yaitu memiliki rekan kerja dari berbagai negara, memberikan keuntungan sendiri, saling belajar dan beradaptasi dengan culture shock di Saudi,terkadang bahasa arab masih menjadi bahasa pertama di lingkungan kerja perusahaan yang kebetulan pemiliknya orang saudi,surat dari perusahaan seperti ini juga dalam bahasa arab, tapi jika anda kerja di perusahaan multinational,bahasa inggris adalah bahasa pengantar.
Â
3. Perbedaan antara Saudi dan Non Saudi--- Saudi will always be right ! ini peraturan pertama, dan apa peraturan kedua? peraturan kedua adalah lihat peraturan pertama. Untuk expat atau orang saudi biasa memanggil expat dengan Ajnabi yang kebetulan punya Bos orang saudi asli,mereka hampir tidak punya hak dalam beberapa hal contohnya : Ingin pulang kampung sebelum masa liburan tiba --mesti ijin bos dulu, ingin buka akun di bank--ijin bos dulu, kadang ada yang pasoprtnya dipegang bos, pokoknya semua terkait si pekerja tadi HARUS seijin kafeel atau si Bos.
Â
Di Saudi, expat --non saudi--tidak akan diijinkan punya usaha atau bisnis sendiri, jika ingin membuka usaha di saudi, expat harus joint dengan orang saudi dulu, dan usaha tadi juga nantinya akan tetap atas nama si Saudi, walaupun modal usahanya dari si expat, dan juga di Saudi para expat tidak dijinkan memiliki properti dan tanah.
Â
Begitulah,
Â
Memang tidak akan mudah beradaptasi dengan kehidupan di saudi, happy happy atau brebes mili saya sih berusaha untuk menikmati. Sampai saat ini.
Â
Salam kompasiana
Â
==Sisi82==
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H