Mohon tunggu...
Tutut Miauw
Tutut Miauw Mohon Tunggu... -

spesial 0ne

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Celotehan Seorang Hamba Tuhan

24 Maret 2013   18:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:18 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang ini terasa sangat panas, alhamdulillah yah hehe :D  mau mandi ga boleh sama ibuk, katanya nanti sore aja gitu..

Em, kalo di fikir-fikir kita manusia sering kali mengeluh,hujan mengeluh panas mengeluh,mendung juga mengeluh tidak ada bersyukurnya.

Mungkin semut-semut kecil pada garuk-garuk kepala kalo liat manusia aneh, di kasih ini maunya itu di kasih itu malah maunya apa?

Ya itulah sekali lagi manusia yang tidak puas dengan apapun,rumah terasa sunyi hanya aku dan goodfather yang sedang bobok siang ,

Hemm #narik nafas panjang terus ngeplay instrumen yeaah so comfort here J

Kadang dalam hidup sering kali kehilangan kendali yang pengennya gak marah jadi marah,yang pengennya berubah tapi tidak ada perubahan.

Ya . . itulah hidup, hidup itu apa sih?kadang saya juga bingung..

Iya sih kalo di omongkan hidup itu ya perjalanan lalu melalkukan yang terbaik dan nanti mati dan antara surga dan neraka.

Dalam benak saya ia sih tapi kalau di di tafakuri jauh lebih dalam terasa asing,bahkan hati berkata HAH apa iya?pada ngrasain nggak sih apa yang aku rasakan?rasanya jika merasa bahagia saya ingin tidak akan mati dan tetap hidup tapi jawaban yang saya jawab sendiri : “masa iya sih?” tapi kalau sedang merasa sedih begitu,saya ingin rasanya mati saya menghilang dari dunia ini dan menghilang sehilang-hilangnya,membeci semua orang dan mencari Tuhan bahwa Dia lah yang hanya mengerti hati saya, tapi setelah sudah sadar “masa iya sih?’

Hidup ini misteri,hari esok rahasia Tuhan tidak ada yang tahu ,jika kita percaya dukun atau peramal atau sejenisnya sama saja kita menghianati Sang Kekasih,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun