Ketika akan melakukan pekerjaan apapun lazim membaca lafadz basmallah. Yakni mulut berkomat-kamit , bersuara lalu " Bismillahirrahmanirrahim!"
Sahkah ini? Sah. Masuk akalkah ini? Tunggu dulu. Mari kita analisisa !
Lafadz بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ = Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari artinya kalimat ini adalah suatu rumusan atau konsep untuk dilakuan atau diaplikasikan. Dengan demikian sebagai sebuah lakukan atau tindakan harusnya tidak membaca lagi konsep itu.
Analoginya : Sebuah konsep berbunyi begini , " Dengan menyebut nama Ibumu yang telah melahirkanmu pamitlah ke sekolah!" Bagaimanakah mengaplikasikan ini? Tentu bisa jadi si anak akan mencium tangan ibunya lalu berkata , " Bu ! saya berangkat ya!" Inilah lakukan /tindakan. Maka si anak tidak akan membaca-baca konsep ( yang bercetak tebal) itu di depan ibunya. Apalagi dilagukan berulang-ulang.
Ilustrasi lain: Warga mendapat surat dari Kades.Isinya bahwa warga diminta membawa cangkul untuk kerja bakti di balai desa. Aplikasinya? Warga akan datang ke balai desa dengan membawa cangkul. Bukannya warga membaca-baca surat tadi ,apalagi dilagukan keras-keras. Lucu dan tidak bernalar.
Dengan demikian bila kita akan melakukan suatu perbuatan mestinya , " Ya, Allah ( menyebut atau mengingat boleh) ...!" baru pekerjaan selanjutnya dikerjakan. Sekian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H