Baru saya yakin, ternyata Gen Z di Indonesia enggak jauh beda dengan Gen Z di manapun.
CUMA satu aja hal yang saya tahu apalagi saya pahami tentang Gen Z.
Yang saya tahu dari membaca buku dan tanya-tanya kiri-kanan, Gen Z itu singkatan.
Gen Z itu, kata sumber-sumber tadi adalah kependekan dari Generasi Z.
Saya sih penasaran dengan tampang para Gen Z di sekitar saya yang keliatan muda-muda.
Gegara rasa penasaran kek gitu, saya enggak tinggal diam.
Penelusuran literatur oleh saya menunjukkan bahwa Gen Z itu, sekarang, yang paling tua, umurnya 28 tahun.
Terus, Gen Z paling muda, umurnya, sekarang, 12 tahun.
Konon kabarnya, Indonesia, sampai sekarang, jumlah Gen Z ada di posisi 27 persen dari jumlah penduduk Indonesia, seturut data paling gres Badan Pusat Statistik.
Masih penasaran dengan Gen Z, tadi pagi, Hari Kamis tanggal 25 Januari 2025, saya diajak sama bekas wartawan Kompascom, Primus, jalan-jalan keluar kota Jakarta.
Bukan untuk jalan-jalan doang tapi saya diajak ke UIN Syarif Hidayatullah di Tangsel.
Di UIN saya ikutan seminar singkat tentang Gen Z.
Eh, ngomong-ngomong, udah tau belum UIN?
Saya kasih tau ya, UIN itu maksudnya, Universitas Islam Negeri.
Terus, Â Chairman TBN Alliance Melvyn Mak pas seminar itu bilang, di Asia Tenggara, keberadaan Gen Z makin mendominasi.
Gen Z - Gen Z, pada kenyataannya adalah angkatan usia bekerja.
Padahal juga, ada  Gen Z yang masih kuliah dan belum kerja-kerja loh.
"Gen Z, juga di Indonesia, tak beda dengan Gen Z, di mana-mana," tutur Melvyn Mak setelah berbicara tentang "Shaping Leaders, Ending Poverty" di situ.
Karakter
Kata Melvyn Mak terus, secara umum, di mana pun, karakter Gen Z sama.
Melvyn Mak ngomong, Gen Z adalah generasi yang aktif dan jago banget memanfaatkan kemajuan digitalisasi.
"Cuma ya itu, Gen Z tetap punya masalah dalam pengelolaan keuangan," kata Melvyn Mak.
Lantaran masalah itu, Gen Z dari awal mesti membangun karakternya untuk menampilkan sikap-sikap kepemimpinan.
Gen Z juga wajib menciptakan dan mendesain inovasi untuk menghasilkan kreativitas demi mendapatkan pengelolaan keuangan.
Untuk tiba pada kepiawaian itu, lanjut Melvyn Mak, Gen Z bisa ikut dalam komunitas atau ekosistem yang menempatkan kesetaraan dalam pengembangan kepemimpinan dan inovasi, berkait dengan penciptaan lapangan-lapangan pekerjaan baru.
Melvyn Mak bercerita, lembaga yang dipimpinnya, TBN Alliance bisa menjadi alternatif bagi Gen Z mengembangkan kemampuan-kemampuan di atas.
"TBN Alliance adalah komunitas dan ekosistem yang bisa menjadi pilihan para Gen Z di Indonesia," ujar Melvyn Mak.
Di Indonesia, kata Melvyn Mak, TBN Alliance yang berbasis di Singapura sudah menggamit TBN Indonesia, Maxy Academy, dan UIN Syarif Hidayatullah untuk mewujudkan pencapaian-pencapaian di atas hingga 5 tahun ke depan sejak 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H