Apa yang Jisca ceritakan kepadaku cukup mengejutkan.
Jisca bilang ia didiagnosis kanker payudara, padahal baru saja ia memulai hubungan dengan Riton.
Tapi cerita Jisca untuk bisa survive dari kanker telah membuktikan dirinya adalah perempuan tangguh.
Dia memeriksakan benjolan kecil dekat payudaranya sendiri, dan juga mencari informasi tentang penyakit tersebut. Bagaimana dirinya bisa sembuh.
Dia berkonsultasi dengan beberapa dokter di Jakarta dan Singapura. Satu-satunya solusi adalah operasi untuk mengangkat sel-sel kanker di payudara kanannya.
Akhirnya operasi itu dilakukan di Singapura. Pada saat itu dokter mengatakan bahwa satu operasi mungkin cukup untuk menghentikan kanker agar tidak menyebar. Tapi itu bukanlah akhir dari mimpi buruk yang jadi nyata. Dia harus melakukan kemoterapi setelahnya, karena kanker sebenarnya sudah menyebar ke kelenjar getah bening.
Kemoterapi perlu dilakukan dalam 8 sesi. Itu cukup menyakitkan untuk mengubah kondisi tubuh seseorang, namun Jisca tak punya pilihan.
Setelah kemoterapi pertama di Singapura, Jisca kembali ke Jakarta dan melanjutkan kemo di Jakarta.
Riton meneleponnya, dan Jisca menceritakan mengenai kondisinya. Riton spontan ingin bertemu dengannya.
Jisca masih terlalu lemah dan harus mendapatkan istirahat di tempat tidur selama setidaknya 10 hari. Mereka bertemu setelah itu, dan setelahnya lagi, dan setelah itu, dan Riton jelas menunjukkan betapa dia sayang pada Jisca.