World Architecture Festival merupakan ajang bergengsi rancangan-rancangan bangunan di dunia yang diselenggarakan setiap tahun semenjak tahun 2008. Pertama kalinya kegiatan berkelas ini diselenggarakan di Barcelona. Untuk Tahun 2015 kali ini akan diadakan di Singapura pada tanggal 4-6 November 2015.
Kabar gembira pun datang beberapa bulan lalu ketika konsultan arsitektur Hadiprana yang mengirimkan desain Pasar Mama-mama yang akan dibangun di Kota Jayapura, Papua, memberikan informasi bahwa rancangan pasar yang merupakan salah satu janji Presiden Jokowi di Papua terpilih sebagai short-listed dalam kategori Commercial Mixed-Use Future Project.
Sebagai catatan, Hadiprana bersama Pokja Papua membuat konsep desain Pasar Mama-mama ini secara sukarela sebagai relawan Jokowi saat itu. Rancangan pun dibuat dengan pendekatan bottom up, apa sih sebenarnya yang dibutuhkan mama-mama Asli Papua dalam berjualan di Pasar, dan juga dengan sentuhan ciri khas Papua, sehingga pasar yang dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.
Sebagaimana saya tuliskan dalam artikel-artikel terdahulu, bahwa pada tanggal 24 Desember 2014 lalu, Bapak Presiden Jokowi melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan pasar di Papua. Dan Pasar Mama-mama yang terletak di tengah Kota Jayapura juga merupakan pasar yang akan dibangun diperuntukkan bagi mama-mama asli Papua yang saat ini masih berjualan di emperan. Jokowi saat itu menjanjikan bahwa pasar yang akan dibangun nanti gratis untuk mama-mama Papua. Mereka tidak perlu menyewa/membeli lapak atau kios di pasar tersebut.
[caption caption="Gambar: by Hadiprana"][/caption]
Â
[caption caption="Gambar: by Hadiprana"]
[caption caption="Gambar: by Hadiprana"]
[caption caption="Gambar: Hadiprana"]
[caption caption="Gambar: by Hadiprana"]
Pasar Mama-mama di Papua merupakan issue yang sudah bertahun-tahun belum mendapatkan titik terangnya kapan akan mulai dibangunnya pasar bagi para penjual yang mayoritas adalah mama-mama asli Papua. Pada artikel sebelumnya telah saya katakan bahwa  rancangan yang dibuat kali ini sesungguhnya jauh lebih menghemat biaya jika dibandingkan dengan rencana pembangunan sebelumnya yang mencapai Rp 189-an miliar. Sedangkan rancangan arsitektur Pasar Mama-mama yang dibuat oleh Hadiprana bersama Pokja Papua hanya membutuhkan biaya pembangunan sebesar Rp 31 miliaran saja.