Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Divergent, Bukan Kelainan Sifat Manusia

22 Maret 2014   20:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan tokoh cerita dalam kisah ini bernama Beatrice yang lahir dari keluarga Abnegation, faksi yang bekerja tanpa pamrih dan penolong, yang memegang pimpinan pemerintahan di masyarakat. Dalam faksi ini tidak boleh mempercantik diri, gak boleh punya baju bagus yang keren, itu dianggap mementingkan diri sendiri, maka bercermin pun gak boleh lama-lama, sesuai fungsinya saja.

Setiap anak yang sudah genap berusia 16 tahun harus mengikuti tes atau ujian mengenai SIFAT DASAR mereka. Dan di sinilah cerita itu mulai seru ketika diketahui hasil tes dari Beatrice tidak bisa cocok ke salah satu dari sifat dasar manusia yang tergolong 5 faksi di atas. Tapi tidak bisa juga disebut tidak cocok ke salah satu faksi, melainkan malah beatrice memiliki SEMUA sifat dasar berbagai faksi di atas. Dan karena itulah sosok Beatrice sangat berbahaya posisinya jika diketahui oleh para pemimpin faksi. Sosok imut dan cantik Beatrice merupakan ancaman atas keberlangsungan masyarakat tersebut. Karena 'tidak bisa dikontrol'.

Beatrice menjadi istimewa karena bisa 'mengatur' jalannya simulasi pikiran, dan serum untuk mengontrol pikiran tidak mempan terhadap orang yang Divergent!

Bagaimana kisah selanjutnya?

Buat yang males baca novel tebal seperti rekan-rekan kantor saya yang melihat saya setiap hari membawa novel tersebut, mereka akhirnya memutuskan untuk MENONTON saja film "Divergent" yang saat ini tengah beredar di bioskop-bioskop.

Novelnya recomended! Dan ini merupakan novel pertama dari trilogy novel karya Roth.

Filmnya yang dibintangi Shailene Woodly dan Theo James juga OK. Terbukti setelah teman-teman saya yang gak baca novelnya tetap menikmati sekali jalan ceritanya hingga akhir dan puas telah menonton cerita seru tersebut.

Kabarnya film produksi Summit Entertainment dan Lionsgate ini berhasil meraup pendapatan mencapai USD 4,9 juta (sekitar Rp 56 miliar). Dan diprediksi akan mampu meraup USD 60 juta (sekitar Rp 686 miliar) di minggu pertama pemutarannya. Dengan begitu sudah bisa dipastikan akan ada sequel dari film ini sesuai dengan trilogy novel selanjutnya yang berjudul "Insurgent."

Baca filmnya, tonton bukunya.... satu paket yang seru. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun