Mohon tunggu...
Erri Subakti
Erri Subakti Mohon Tunggu... Penulis - Analis Sosial Budaya

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Divergent, Bukan Kelainan Sifat Manusia

22 Maret 2014   20:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:37 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13954708652138087827

[caption id="attachment_327849" align="aligncenter" width="540" caption="dok. pribadi"][/caption]

Selama seminggu yang lalu, saya 'attach' banget sama novel berjudul "Divergent" karya Veronica Roth setebal 543 halaman yang jadi Best Seller New York Times dan mendapat penghargaan "Best Young Adult Fantasy Goodreads Choice Awards 2011".

Kenapa saya bilang attach, soalnya buku itu saya pegang kemana-mana, di kantor, di bangku pedestrian pinggir jalan, di kamar sebelum tidur, pokoknya kemanapun saya pergi buku itu selalu saya bawa dan saya baca saat ada waktu luang. Soalnya sekali saya memulai membaca ceritanya, rasanya gak mau berhenti dan ingin terus menyelesaikan sampai habis sekaligus.

Ceritanya bergenre fantasi yang futuristik. Tapi yang membuat saya kagum adalah cara si penulis yang bisa dengan detail mendeskripsikan situasi, keadaan, tempat, dll. meski itu hanyalah rekaan imajinasinya, sehingga saya merasa logis dengan jalan ceritanya.

Dikisahkan bahwa di masa depan, setelah terjadi perang dunia yang sangat besar, masyarakat Chicago terbagi bukan karena ideologi atau agama atau faham atau partai tertentu. Tidak ada negara Amerika Serikat saat itu. Masyarakat Chicago terbagi karena sifat dasar manusia. Sifat dasar Pemberani, Jujur, Penolong/bekerja tanpa pamrih, Cinta damai, dan Edukatif.

Nah sifat-sifat dasar manusia itulah yang membentuk mereka menjadi faksi-faksi di dalam masyarakat. Masing-masing faksi memiliki fungsi dan peran berbeda-beda dalam masyarakat yang saling melengkapi.

Faksi yang memiliki sifat dasar penolong, menghindari egoisme dan bekerja tanpa pamrih ini yang menjalankan pemerintahan. Menjadi pemimpin yang bertindak sebagai 'pelayan' masyarakat tanpa pamrih. Faksi Abnegation.

Faksi yang memiliki sifat dasar Pemberani berperan di dalam masyarakat sebagai Penjaga Keamanan. Faksi Dauntless.

Faksi yang memiliki sifat dasar edukatif, pembelajar, menghargai ilmu pengetahuan untuk kemajuan yang menjadi pengajar, peneliti, jurnalis, dsb. Namun dalam faksi ini egoisme atau mementingkan diri sendiri diperbolehkan.

Faksi yang mencintai cinta damai berperan lebih ke arah pekerjaan-pekerjaan pertanian dan seni. Faksi Amity, mereka yang menyuplai bahan makanan untuk faksi lainnya. Dan Faksi Abnegation, yang menjalankan pemerintahan yang membagi-bagikan makanan untuk kaum non-faksi (factionless) yang hidup terlunta-lunta tanpa faksi, keluarga yang bisa membantu mereka hidup di dunia.

Ada juga Faksi yang mengutamakan kejujuran. Kejujuran di atas segalanya. Nah faksi ini yang berperan sebagai penegak hukum seperti hakim. Mereka sangat menghargai keterbukaan, transparansi, bahkan terlalu transparan sehingga di antara mereka sama sekali tidak ada yang rahasia hingga hal-hal yang bersifat privacy sekalipun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun