"Superman".... begitu jawabanku setiap kali ditanya tentang cita cita. Berbeda dengan anak jaman sekarang yang sepertinya cerita tentang cita cita tidak lagi jadi cerita penting,.. dijaman kami, setiap orang wajib punya cita cita dan ini selalu ditanyakan hampir tiap hari baik oleh guru, orang tua, maupun diantara sesama teman.
Disaat hampir semua teman masa kecil bercita cita ingin Jadi orang jenius seperti menristek Habibie, atau Jenderal Bintang Lima seperti Soeharto,.. Saya konsisten dengan cita cita nyeleneh saya ingin jadi Superman yang bisa terbang!
terinsiprasi dari Komik Superboy yang waktu itu saya dapatkan dari teman yang "menyewa otak" saya untuk mengerjakan PRnya,.. saya ingin jadi seperti Clark Kent yang bisa terbang. Tak peduli dianggap menghayal, saya kekeuh, ingin jadi Superman.
Suatu ketika, peristiwa dimasa kecil ini benar benar terjadi, Saya jatuh dari pohon yang cukup tinggi, karena mengambil telur elang dan saya minum mentah dipucuk pohon yang ternyata cabang cabangnya banyak yang rapuh... secara tidak saya sadari peristiwa ini kemudian menjadi titik awal perjalanan "self-hacking" saya. Self-Hacking adalah upaya saya untuk meyakinkan diri sendiri bahwa sesungguhnya Penderitaan dan Kesakitan itu tidak ada,.. otak kitalah yang menciptakannya.
Menempuh banyak peristiwa, jatuh bangun, tertatih, luka, dan bangkit lagi,... mulai dari peristiwa sakit parah dan hampir mati di tengah belantara Halmahera, sampai bertamu di rumah Obama, bahkan pengalaman terkini berjuang melawan Covid 19 saya ceritakan dalam buku ini...
Buku ini adalah catatan perjalanan hidup saya yang saya dokumentasikan untuk anak anak tercinta saya. Mereka yang selalu minta saya menceritakan masa kecil saya di Kampung Mala Tabukan Utara, dan Kampung Beo di Talaud. mereka yang tak pernah bosan mendengar cerita cerita itu meski saya ceritakan berulang ulang,..
Covid 19 yang juga turut menghajar saya, menjadi titik balik dan perenungan bahwa sungguh hidup manusia sangat terbatas waktunya, perjalanan kembara kita di dunia ini bisa berakhir setiap waktu. Sebab itu saya memutuskan untuk menulis kisah ini, agar dapat diceritakan oleh anak anak saya kepada generasi berikutnya, dan kepada siapa saja yang tertarik membaca kisah tentang "self-hacking", bahwa dulu, ada seorang dari Pulau Sangihe (yang sebentar lagi mungkin tenggelam karena pulaunya akan di tambang oleh perusahaan tambang) yang tak pernah menyerah memperjuangkan mimpi mimpinya,.. Pesan utamanya cuma satu:
Saat badai menimpa hidupmu, Kepakkan sayapmu dan terbanglah lebih tinggi diatas badai,..
Karena Kamu ditakdirkan untuk lebih dari pemenang.
Sebuah catatan perenungan,
"SPREAD YOUR WINGS" and Fly above the storm!
TB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H