Prabowo dan Jokowi hanya berhasil membantu Kamil-Suswono untuk tidak kalah telak. Sementara Anies dan Ahok hanya berhasil membantu Pramono-Rano memenangi (sementara) kontetasi.
Namun demikian, di balik angka partisipasi yang amat rendah ini, sebuah hikmah tetap masih bisa diharapkan. Pramono-Rano (seandainya angka-angka raihan suara tak berubah secara ajaib) sebagai paslon terpilih kelak mesti menyadari, bahwa mereka dipilih oleh sedikit warga. Fakta ini bisa mengurangi nilai legitimasi politiknya sebagai pemimpin Jakarta.
Dan untuk mengokohkan legitimasi kepemimpinan itu hanya tersedia satu cara yang paling efektif. Yakni dengan menunaikan sesegera mungkin program dan janji-janji politiknya saat kampanye, memimpin Jakarta dengan integritas tinggi, dan menunjukan kepada warga Jakarta bahwa mereka berdua adalah pemegang mandat rakyat, bukan petugas partai !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H