Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Anies-PDIP, Politik Simbiosis Mutualisme yang Saling Menguatkan

25 Agustus 2024   19:36 Diperbarui: 26 Agustus 2024   10:22 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anies Baswedan (kiri) bersama Ketua DPD PDIP Ady Widjaja (kanan) berfoto bersama usai menggelar pertemuan tertutup di kantor DPD PDIP, di Cakung,Jakarta Timur,Sabtu (24/8/2024). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Keempat, untuk kepentingan menghidupkan politik kebangsaan. Dengan memilih PDIP (atau sebaliknya, PDIP yang "memerahkan" Anies), maka "perkawinan" kedua aktor ini dapat menghadirkan suasana Pilgub yang lebih sejuk dari kegaduhan berbasis politisasi identitas seperti pernah terjadi pada Pilgub Jakarta 2017 silam. Karena kedua aktor yang dulu berseberangan dan sama-sama terjebak dalam perseteruan akibat politisasi identitas kini berada dalam satu poros perjuangan politik.

Ringkasnya, bergabungnya Anies kedalam PDIP lalu diusung sebagai Cagub Jakarta oleh PDIP akan menjadi model politik simbiosis mutualisme yang saling menguatkan dan menguntungkan.

Bukan hanya untuk Anies dan PDIP, tetapi juga untuk kepentingan warga Jakarta, bahkan untuk kerangka yang lebih luas lagi. Yakni menghadirkan kekuatan penyeimbang dalam lanskap kepolitikan nasional masa depan. Sehingga kecenderungan bangkitnya kembali otoritarianisme dapat dicegah dari Jakarta, dari momen Pilkada ini.

Artikel-artikel terkait :

Putusan MK Terbaru Membuka Kembali Peluang PDIP dan Anies

Anies Gabung PDIP, Why Not?

Mengapa Pendamping Anies Sebaiknya Kader PDIP?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun