Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

PDIP, Golkar, Airin, dan Menjaga Kewarasan Berdemokrasi di Banten

7 Agustus 2024   09:50 Diperbarui: 8 Agustus 2024   10:13 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: rri.co.id

Modal pertama adalah performa kelembagaan sebagai partai politik. Bersama PDIP, infrastruktur maupun basis massa Golkar di Banten relatif lebih kokoh dan solid dibandingkan semua partai di KBM. Dan ini dibuktikan oleh hasil Pileg 2024 silam dimana keduanya meraih suara dan kursi terbanyak bersama Gerindra tanpa cipratan coat tail effect (efek ekor jas).

Modal resources yang kedua adalah jejaring sekaligus investasi sosiopolitik yang dimiliki oleh Airin sebagai bagian dari keluarga Ratu Atut yang sudah cukup lama terbangun simpul-simpulnya di seluruh wilayah Banten dan dapat digerakan setiap waktu untuk menyokong Airin.

Kemudian figur Airin sendiri sebagai bakal cagub yang sudah cukup lama tersosialisasi ke seantero Banten dan jauh lebih populer dibandingkan Andra maupun Dimyati. Fakta ini didukung oleh hasil sigi sejumlah lembaga survei yang selalu menempatkan Airin di posisi teratas, baik popularitas maupun elektabilitasnya.

Dan modal terakhir tapi tak kalah penting adalah pilihan Airin (dan Golkar) terhadap figur yang disiapkan sebagai bakal Cawagubnya, yakni Ade Sumardi. Sebagai mantan Wakil Bupati Lebak dua periode, Ade jelas popular di selatan Banten, dan ini penting untuk mengimbangi popularitas Dimyati yang sama-sama berasal dari selatan Banten. Selain itu, Ade Sumardi saat ini adalah juga Ketua DPD PDIP Banten, jabatan strategis dan mestinya determinatif untuk menggerakan mesin partai hingga ke lapis terbawah.

Ringkasnya, PDIP, Golkar dan Airin jelas memilki sumber daya lebih dari cukup untuk menghadapi kubu KBM. Masalahnya tinggal pada soal keberanian Golkar dan Airin mengambil sikap politik elektoral secara mandiri (lepas dari bayang-bayang KIM) dan komitmen bersama PDIP menjaga kewarasan berdemokrasi di Banten sekaligus menghadirkan perhelatan politik elektoral yang pantas disebut Pilkada!

Artikel terkait: KIM Plus, Pilkada Jakarta, dan Pengerdilan Demokrasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun