Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Mengapa Pendamping Anies Sebaiknya Kader PDIP?

31 Juli 2024   15:30 Diperbarui: 31 Juli 2024   15:36 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.portal-islam.id

Alasan terakhir berkenaan dengan semangat perubahan yang menggema di sepanjang perhelatan Pilpres kemarin, yang mestinya tidak disepelekan begitu saja oleh elit-elit partai politik.

Pasca penetapa Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres terpilih, semangat perubahan dalam arti pembaruan berbagai hal yang memang harus diubah dan diperbarui mestinya tidak dilupakan begitu saja. Saya yakin, pada saatnya nanti, Prabowo juga akan bicara soal pentingnya pembaruan-pembaruan. Ini sesuatu yang natur, alamiah dan niscaya terjadi. A-histori sekaligus a-sosial orang-orang yang anti dengan perubahan atau pembaruan.

Membaca dinamika politik Pilgub yang berlangsung di Jakarta hingga saat ini, peluang untuk merawat sebaik-baiknya semangat perubahan itu menjadi terbuka jika PDIP benar-benar bergabung dengan PKS, PKB dan Nasdem mengusung Anies.

Di beberapa provinsi besar seperti Sumut, Banten, Jabar, bahkan nampaknya juga Jateng dan Jatim, semangat merawat perubahan melalui Pilkada yang menggema di Pilpres kemarin tidak bisa lagi diharapkan kepada elit-elti partai. Karena proses prakandidasi berlangsung amat random. Partai-partai pengusung perubahan gagal menjaga konsistensinya. Mereka lebih memilih bergabung dengan barisan koalisi yang potensial memenangi kontestasi karena sokongan dari kekuasaan pusat.   

Di Jakarta mereka berbeda, setidaknya sampai saat ini. Formasi kerjasama politik pengusung agenda perubahan nampak konsisten, dan kini bahkan bisa lebih solid dengan bergabungnya PDIP. Nah, dalam kerangka merawat api semangat perubahan supaya tidak meredup, setidaknya di Jakarta sebagai miniatur Indonesia inilah penting mempertimbangkan untuk memberikan porsi bakal pendamping Anies kepada PDIP.

Modal Elektoral PDIP 

Lantas secara elektoral, kontribusi apa yang bisa diberikan PDIP sebagai katakanlah "modal"  untuk pasangan Anies-Kader PDIP ini?

Pertama, PDIP adalah peraih suara terbanyak kedua setelah PKS dalam Pemilu 2024 silam, dengan raihan suara sebanyak 850.174 (sekitar 14%) atau 15 kursi DPRD DKI Jakarta. Raihan suara atau kursi ini menunjukkan PDIP masih cukup solid di Jakarta meski mengalami penurunan yang juga dialami oleh Gerindra.

Kedua, PDIP memiliki kader-kader populer yang bisa melengkapi sisi "kurang" dari Anies, seperti Andika Perkasa, Pramono Anung, Tri Rismaharini, dan terakhir yang namanya mulai berkibar di Jakarta setelah memutuskan mundur dari Pilgub Banten, Rano "Si Doel" Karno. Sosok Rano misalnya, selain merupakan kader otentik sebagai seorang nasionalis, ia juga mewakili orisinalitas kebetawian yang kental. Rano juga berpengalaman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur di Banten.

Ketiga, yang tidak kalah penting dan boleh jadi determinatif secara elektoral adalah sosok Ahok, mantan Gubernur DKI sendiri. Hasil sigi Litbang Kompas yang menempatkan Ahok hanya dibawah Anies jelas mengisyaratkan bahwa ia masih memiliki pemilih setia di Jakarta. Dengan memberikan porsi Cawagub Anies kepada kader PDIP, sebutlah Rano atau Andika misalnya, mestinya Ahok bisa membawa para pemilih setianya bergabung memenangkan pasangan Anies-Rano atau Anies-Andika.


Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/6698d007c925c441520b0ed2/pdip-ahok-dan-potensi-blunder-di-pilkada-jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun