Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Konstelasi Politik Pasca Pilpres (2): PDIP-PKS dan Pentingnya Keberadaan Oposisi

28 April 2024   08:55 Diperbarui: 29 April 2024   15:35 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kolaborasi keduanya di parlemen akan menjadi "sparing partner politik" yang bertenaga bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Bukan dalam pengertian "mengganggu", melainkan dalam pengertian menghadirkan dan mentradisikan dialektika gagasan dan diskursus politik kebijakan.

Bagaimana dengan garis ideologis keduanya yang secara politik kerap dinilai berhadapan secara diametral? PDIP Nasionalis sekuler, sementara PKS Islam modernis. Tidakkah fakta ini akan menghambat kolaborasi mereka di parlemen?

Dalam perspektif politik kebangsaan, fakta itu hemat saya lebih merupakan tantangan dinamis, bukan halangan statis dan permanen. Asal keduanya berangkat dari alas pikir yang sama, yakni: kepentingan berbangsa dan bernegara, perbedaan itu tidak akan sulit untuk dilalui. Di berbagai daerah kerjasama PDIP-PKS dalam Pilkada dan mengawal Pemda setempat merupakan bukti otentik, bahwa perbedaan spektrum ideologi tidak perlu menjadi penghambat keduanya untuk sama-sama berkontribusi pada daerah dan bekerja untuk rakyat.    


Artikel terkait: https://www.kompasiana.com/www.tisna_1965.com/662d2fb3c57afb1a2c0fbe42/konstelasi-politik-pasca-pilpres-pragmatisme-elit-dan-keseimbangan-politik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun