Ketiga, "Malam yang Sempit." Maksudnya bahwa bumi menjadi sangat sempit karena demikian banyaknya malaikat yang turun membawa untuk mengantarkan keberkahan dan kedamaian serta menyapa dan menyalami orang-orang yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan berbagai amalan ibadah seperti qiyamulail, tadarus Al Quran, berdoa, dan berdzikir.
Sebagimana sabda Nabi SAW dalam salah satu hadits, "Jika tiba Lailatul Qadar, malaikat Jibril turun dengan serombongan malaikat lalu mendoakan dan mengucapkan salam kepada setiap hamba yang berdiri atau duduk berdzikir mengingat Allah. Mereka turun dari terbenamnya matahari hingga terbit fajar." (HR. Imam Baihaqi).Â
Hikmah dan Resonansi SosialÂ
Lailatul Qadar sebagaimana makna tersebut di atas menyajikan banyak hikmah bagi siapa saja yang menghidupkannya dengan berbagai bentuk ibadah dan amalan-amalan muqorobah di malam itu.
Pertama, semua ibadah dan amalan baik di malam langka itu nilainya lebih baik dari ibadah dan amalan yang dilakukan selama seribu bulan. Sebagian ulama bahkan menafsirkan "seribu bulan" ini secara kualitatif, jadi bukan terhitung secara kuantitatif "seribu", melainkan beribu-beribu, unlimited.
Kedua, setiap orang yang menghidupkan Lailatul Qadar dengan berbagai bentuk ibadah dan amalan akan menerima limpahan keberkahan, karena Lailatul Qadar sendiri Allah nyatakan sebagai "malam yang diberkahi" (QS. Ad-Dukhan: 3)
Ketiga, orang yang menghidupkan Lailatul Qadar juga akan dikabulkan doa-doanya dan diampuni dosa-dosanya sebagaimana sabda Nabi SAW: "Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Imam Bukhari, Imam An Nasa'i, dan Imam Ahmad).
Keempat, orang yang menghidupkan Lailatul Qadar akan dimintakan ampunan atas dosa-dosanya sekaligus didoakan untuk segala kebaikan dunia dan akhirat oleh para Malaikat yang turun ke bumi di malam itu.
Kesemua hikmah itu tentu saja bisa diraih oleh siapapun sepanjang mau mengikhtiarkannya dengan sepenuh kesungguhan melalui totalitas penghambaan dan muroqobah kepada Allah, dan Allah kemudian ridho atas ikhtiarnya.
Lalu, adakah ciri atau tanda-tanda bahwa seseorang telah mendapatkan Lailatul Qadar yang agung itu?Â