Dalam Islam kesehatan adalah perkara penting. Itu sebabnya era keemasan peradaban Islam dan setelahnya banyak melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang fokus pada bidang kedokteran dan kesehatan, seperi Ibnu Sinna (Avicenna), Ibnu Rusyd (Averoes), Al Kindi, Abul Qohim Al Zahrowi dan lain-lain.
Rosulullah SAW dan para Sahabat beliau sendiri sangat peduli dengan urusan kesehatan. Hal ini tentu bisa difahami karena tubuh yang sehat dan bugar adalah prasyarat penting, selain untuk kebutuhan menjalani kehidupan keseharian, juga penting untuk bisa melaksanakan perintah ibadah dari Allah SWT.
Perspektif Sunnah Memelihara Kesehatan Mulut
Sebagai ajaran yang secara komprehensif mengatur segala aspek kehidupan, dari perkara-perkara besar seperti kepemimpinan dan kenegaraan hingga ke urusan-urusan remeh temeh seperti makan dan minum, masuk kamar mandi, bahkan juga tidur, semua ada syariat dan adab-adabnya dalam Islam. Pun demikian halnya dengan soal kesehatan mulut.
Dalam sebuah Rosulullah bersabda, bahwa "Shalat dengan bersiwak itu lebih utama daripada 70 shalat tanpa bersiwak lebih dahulu" Bersiwak artinya menggosok atau membersihkan gigi.
Pada hadits lainnya, hadits muttafaqun alaih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim beliau bahkan pernah menyatakan, "Seandainya tidak memberatkan umatku -atau tidak memberatkan manusia- aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat."
Kedua hadits tersebut bukan saja berisi pesan tentang pentingnya bersiwak (gosok gigi) sebagai suatu urusan tersendiri. Melainkan juga terkoneksi dengan kewajiban menjalankan sholat sebagai salah satu bentuk ibadah mahdhoh. Keterhubungan siwak dengan ibadah (sholat) ini juga ditegaskan lagi dalam hadits yang lain, "Siwak membuat bersih mulut dan mendatangkan ridha Allah." (HR. Imam Ahmad).
Selain menggosok dan membersihkan gigi, Rosulullah juga terbiasa memelihara kebersihan dan kesehatan mulut. Hal ini antara lain diriwayatkan dalam hadits At Thabrani sebagaimana termaktub dalam kitabnya, Al-Mu'jam Al-Ausath, "Buanglah sisa-sisa makanan di gigimu, karena perbuatan itu adalah kebersihan, dan kebersihan itu akan mengajak (menggiring) kepada iman, dan iman itu akan bersama orang yang memilikinya dalam surga."Â
Satu hal yang menarik dari cara Rosulullah mengajarkan para sahabat (dan tentu saja umatnya) dalam memelihara kesehatan mulut ini adalah, bahwa beliau selalu mengaitkannya dengan urusan ibadah, urusan agama dan akhirat. Bahwa memelihara kesehatan mulut pun bisa menjadi bagian dari amal perbuatan yang bernilai ibadah. Jadi bukan semata-mata urusan duniawi.
Esoterisme MulutÂ