Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama I Nominee Kompasiana Award 2024 - Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Debat Pilpres Kelima: Janji Anies Menghadirkan Negara Welas Asih

5 Februari 2024   13:59 Diperbarui: 5 Februari 2024   17:31 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuka debat dengan isyarat, Anies kembali menunjukan kelasnya sebagai salah satu pemimpin paket komplit. Mari kita periksa detailnya.

Debat Pilpres pamungkas tadi malam berbeda (lumayan) jauh dengan empat kali debat sebelumnya. Peaceful dan landai. Ketiga Capres tampil cukup menyejukan tanpa kehilangan substansi, tanpa meminggirkan isu-isu krusial dan substantif dari pertengkaran diskursif.

Beberapa sisi yang pada debat-debat sebelumnya cukup dominan mewarnai forum, tadi malam nyaris tak keluar lagi. 

Kecuali sejumlah sentilan-sentilun dengan teknik tiki-taka Ganjar-Anies menyoal beberapa isu misalnya soal Bansos, tidak ada lagi gimik-gimik out of contect. Bahkan juga tanpa percikan emosi yang kerap meluap dari Prabowo. Proficiat untuk semua kandidat.   

Hanya saja, bagi warganet yang sadar betul bahwa debat adalah forum elaborasi, eksplorasi dan adu argumen debat semalam dinilai "turun derajatnya".

 Ada yang menyebut debat semalam jadi mirip kerja kelompok, rapat kerja, atau musyawarah mufakat. Terlalu adem. Its ok, dalam tradisi demokrasi preferensi dan ragam selera tetap patut dihargai.

Waktunya Perubahan!

Kembali ke soal isyarat yang digunakan Anies saat mengawali paparannya dalam debat semalam. Isyarat itu termasuk gimik tentu saja, tapi jelas gimik kontekstual. 

Tangan kanan menunjuk jam yang melingkar di pergelangan lengan kirinya, lalu memutar kedua tangannya demikian rupa.

Waktunya perubahan! Inilah pesan yang hendak Anies sampaikan melalui isyarat itu. Kita tahu, sejak awal Anies mengusung tema sentral perubahan, dan ini terus digelorakan dalam setiap kesempatan kampanye. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun