Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Mengapa Mundur Lebih Baik Bagi Mahfud?

24 Januari 2024   11:40 Diperbarui: 24 Januari 2024   12:31 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerugian lain secara elektoral, dengan posisi Mahfud yang mendua ini, Paslon Ganjar-Mahfud menjadi mudah "diserang balik" oleh lawan politik. Terutama oleh kubu Prabowo-Gibran yang sejak awal sudah menegaskan posisinya sebagai kubu yang secara total bakal melanjutkan kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Berjuang Sendiri di Belantara Hipokritas 

Di antara enam figur Capres dan Cawapres, Mahfud adalah satu-satunya sosok yang dianggap relatif paling "bersih", paling berintegritas sebagai pribadi maupun dalam kapasitas sebagai pejabat negara. Karena itu ia tidak memiliki banyak haters, meski juga bukan figur populis seperti Anies atau Ganjar yang memiliki banyak pendukung di akar rumput.

Di atas basis integritas pribadi itulah Mahfud nampaknya berusaha keras menjalani perhelatan Pemilu ini dengan lurus sesuai peraturan perundangan, prinsip-prinsip demokrasi berkeadaban dan etika politik. Dan sejauh ini seperti disinggung di depan tadi memang telah Mahfud buktikan.

Kepada media, saat menyatakan rencananya akan mundur ini, Mahfud mengungkapkan alasan mengapa sampai sekarang ia belum mundur. 

Pertama karena tidak ada norma yang mengharuskan mundur bagi menteri yang maju menjadi Capres atau Cawapres. 

Kedua, ia ingin memberi contoh teladan bahwa sebagai Cawapres ia bisa jaga integritas dengan tidak menggunakan kedudukan dan fasilitas negara untuk kepentingan elektoralnya.

Mahfud tidak menyadari, atau lebih tepatnya karena ia berprasangka baik bahwa situasi kontestasi akan berlangsung dengan baik dan benar-benar fair. 

Terbukti hingga saat ini, perhelatan Pemilu dicederai oleh perilaku unfair dari pejabat negara yang terlibat sebagai tim pemenangan. Integritas dan netralitas pejabat (termasuk sejumlah aparat bawahannya di banyak daerah) hanyalah jargon dan omong kosong.       

Sebagai sosok yang lurus, berintegritas dan salah satu pejabat yang terlepas dari berbagai "sandera" (ambisi, kepentingan atau kasus), Mahfud nampaknya memang berjuang sendiri di belantara hipokritas. 

Ia berusaha menjaga dan memastikan Pemilu berlangsung dengan jujur dan adil di tengah manuver-manuver sejumlah koleganya yang justru lebih mengedepankan watak ambisi dan kepentingan pribadi atau kelompoknya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun