Mohon tunggu...
Agus Sutisna
Agus Sutisna Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer I Researcher IInstagram : @kiagussutisna

Dosen | Pegiat Sosial | Menulis berharap ridho Allah dan manfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"Khutbah" Megawati: Ujian bagi Jokowi, Teguran Juga bagi Dirinya

20 Januari 2024   16:40 Diperbarui: 20 Januari 2024   17:07 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Megawati, sebagaimana juga banyak publik melihat, kecenderungan dan indikasi abuse of power oleh para pejabat negara di fase kampanye ini memang banyak terjadi di lapangan, di hadapan masyarakat.

Jadi, pesan Megawati ini penting untuk menjadi catatan bagi Jokowi dan kroni-kroni elektoralnya. Sudahi setiap manuver politik yang nyerempet-nyerempet bahaya, mendekati penyalahgunaan kekuasaan. Berkompetisilah secara fair supaya proses dan hasil Pemilu ini kelak dipercaya oleh rakyat, dan siapapun yang terpilih nanti pantas memperoleh legitimasi moral dan politik.

Teguran bagi Megawati 

Kembali ke soal twasiyah Megawati. Dalam khutbahnya seperti dikutip di atas tadi, Megawati juga menggunakan diksi "cobaan" untuk menjelaskan bahwa berkuasa itu enak. Ini sahih tentu saja. Naluri purba setiap orang pasti akan membenarkan tesis ini. Bahkan para pemimpin dengan level kualitas negarawan sekalipun tidak akan membantah tesis ini.

Hanya bedanya, para negawaran menggunakan kekuasaan itu untuk kemaslahatan bersama rakyatnya (bonnum publicum), sementara politisi lebih mementingkan kemaslahatan pribadi, keluarga, kelompok dan para kroninya. Negarawan menyikapi dengan sadar bahwa kekuasaan itu bersifat sementara dan memang harus tak boleh abadi, sementara politisi cenderung mengumbar nafsu primitif untuk melanggengkan kekuasaan di tangannya.

Tetapi di samping itu ada sisi lain yang tak kalah penting untuk dimuhasabahi soal "cobaan" itu. Bukan hanya oleh Jokowi dan para kroninya sebagaimana disasar dalam khutbah Megawati. Melainkan juga oleh Megawati sendiri dan elit-elit partainya di PDIP. Ringkasnya, bukan hanya Jokowi yang saat ini sedang diuji atau diberikan cobaan oleh Allah, tetapi juga Megawati. Saya bahkan melihat, selain diuji, Megawati nampaknya juga sedang mendapat teguran keras.

Bentuk ujian sekaligus teguran yang paling mutakhir bagi Megawati dan PDIP secara keseluruhan antara lain adalah ditinggalkan oleh sejumlah kader terbaiknya, bahkan diikuti oleh banyak basis masanya di beberapa daerah. Jika sikap dan pandangan warganet dapat dianggap merepresentasikan sikap dan pandangan publik, ujian dan teguran itu bahkan berlangsung cukup masif.

Dalam konteks perhelatan Pemilu 2024 ini, saya melihat ada dua fenomena penting yang nampaknya perlu direspon sebagai ujian sekaligus teguran oleh Megawati.

Pertama terkait dengan hengkangnya sejumlah kader PDIP. Dalam konteks ini saya melihat pangkal sebab keluarnya mereka adalah karena model kepemimpinan Megawati yang sentralistik dengan otoritas yang terlampau besar, yang membuat mereka tidak nyaman lagi berjuang di jalan politik bersama PDI Perjuangan.

Kedua terkait suara dan sikap publik yang negatif seperti antara lain diartikulasikan melalui berbagai jejaring media sosial. Dalam konteks ini saya melihat pangkal sebabnya adalah adanya kecenderungan arogansi kekuasaan yang berlangsung, setidaknya selama Megawati dan PDIP memimpin koalisi pemerintahan sejak Pemilu 2014. Mungkin saja kurang disadari, tetapi fenomena ini mudah dibaca, jejaknya secara digital gampang ditelusuri.

Jangan-jangan, hasil survei yang menunjukkan tren stagnan bahkan penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud belakangan ini faktor penyebabnya adalah karena dua fenomena ini. Wallahu'alam        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun