Peristiwa tak sehat dalam berdemokrasi kembali terjadi. Kali ini Videotron Anies Baswedan diturunkan di beberapa lokasi di DKI dan Bekasi tanpa alasan yang jelas. Plak! Ini mestinya menampar siapapun saja yang menginginkan demokrasi tumbuh sehat di republik ini, menghendaki kontestasi elektoral berlangsung fair, jujur dan adil di negeri ini.
Tapi itulah faktanya. Belasan, bahkan mungkin sudah puluhan kali selama masa kampanye ini, Paslon Anies-Cak Imin (juga Paslon Ganjar-Mahfud) diganggu tangan-tangan julid kekuasaan. Di beberapa daerah izin kegiatan dan lokasi acara tiba-tiba saja dicabut Pemda setempat, banner dan baliho dirudapaksa para vandalis.
Videotron Park Ahn Nice
Seperti dilansir berbagai media nasional, 15 Januari 2024 kemarin videotron Anies dihentikan penanyangannya di beberapa lokasi di Jakarta dan Bekasi. Kabar ini diunggah oleh akun Olppaemi Porject di medsos X. Berikut cuitan lengkapnya :
“Hello, this is Olppaemi Project. Senang sekali rasanya menerima apresiasi yang sangat positif terhadap project yang kami lakukan. Project ini tidak akan berjalan tanpa dukungan baik moral dan materi dari seluruh Humanies.
Sayangnya, kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami.
Saat ini, Kami sedang mengupayakan solusi terbaik dengan pihak-pihak terkait. Humanies tidak perlu khawatir dan mohon dukungannya untuk menyertai kami dalam memaksimalkan project serta memberikan update secara berkala. Best regards, Olppaemi Project.”
Videotron keren itu merupakan hasil kolaborasi antara Anies Bubble bersama Olppaemi Project. Dua komunitas penggemar K-pop yang turut memberikan dukungan dan mengkampanyekan Abah Owl, Abah Anies, dan Park Ahn Nice, nama-nama yang disematkan mereka kepada Anies Baswedan. Videotron ini belum sampai 24 jam tayang untuk kontrak resmi selama sepekan kemudian dihentikan tanpa alasan yang jelas.
Merespon kejadian tersebut, Ismail Fahmi, founder Dron Emprit berkomentar di akun X-nya, bahwa takedown terhadap videotron Park Ahn Nice itu justru memicu Streisand Effect. Yakni fenomena ketika upaya untuk menyembunyikan, menghapus, atau menyensor informasi tertentu justru membuat informasi tersebut tersebar lebih luas karena publik menjadi penasaran dan ingin mengetahui lebih jauh dan utuh.