Dalam situasi demikian elit PDIP nampaknya masih berpikir lebih baik membidik dan fokus pada potensi lumbung suara tradisional mereka yang beririsan dengan suara pendukung Jokowi ketimbang potensi lumbung suara-suara bimbang (undecided voters). Apalagi potensi lumbung suara-suara yang diperkirakan merupakan pemilih Anies-Cak Imin.
Itu sebabnya, meski dalam posisi politik elektoral Jokowi yang sudah nyata-nyata berada di kubu Prabowo-Gibran, tim Ganjar-Mahfud masih terus menarasikan klaim dukungan Jokowi kepada mereka. Agak menyedihkan sebetulnya setiap kali saya mencoba "ber-empati" sebagai pemilih Ganjar-Mahfud. Sebegini cemenkah jagoan-jagoan saya?
Tidak Berani Masuk ke Area Anies-Cak Imin
Faktor ketiga yang memicu kebimbangan PDIP dan koalisi pendukung Ganjar-Mahfud nampaknya karena mereka tidak cukup berani head to head melawan Anies-Cak Imin dalam membidik potensi suara.
Secara hipotetik, pemilih Anies-Cak Imin adalah mereka yang pada Pemilu 2019 merupakan pemilih Prabowo-Sandiaga yang kecewa setelah Prabowo memilih bergabung dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Potensi lumbung suara lainnya berasal dari pemilih Anies-Sandiaga pada Pilkada DKI 2017 (khusus pemilih Jakarta tentu saja) serta publik yang simpati pada Anies (dan ini tersebar di berbagai wilayah luar Jakarta) pada perhelatan Pilkada DKI 2017.
Sementara itu, dalam beberapa tahun terakhir pada segmen floating mass yang literate secara politik juga telah tumbuh kelompok pemilih yang tidak menyukai PDIP sekaligus Jokowi. Dan ini diperkirakan bakal menjadi pemilih Anies-Cak Imin di Pemilu 2024. Â
Sekarang, selain kader dan anggota PKS yang dikenal fanatik dan militan dalam mematuhi dan menjalankan kebijakan partainya. Ditambah dengan  soliditas kader dan anggota Nasdem, dengan terpilihnya Cak Imin menjadi pendamping Anies, di atas kertas pemilih paslon ini bakal bertambah.
Dengan peta potensi lumbung-lumbung suara dan potret tipikal pemilih Anies-Cak Imin yang demikian, memang bisa difahami jiak kemudian Ganjar-Mahfud menjadi semakin gamang. Bertarung dengan sekuat apapun, mereka berpikir nampaknya tidak akan mudah masuk ke area lumbung-lumbung Anies-Cak Imin untuk merebut suara-suara potensialnya.
Hari pencoblosan tinggal dalam hitungan pekan. Ganjar-Mahfud tentu tidak ingin menjadi pecundang. Tetapi jika faktor-faktor pemicu kegamangan PDIP dan partai koalisinya dalam mengambil posisi politik elektoral ditambah keraguan untuk head to head melawan Anies-Cak Imin ini masih dipertahankan, seperti diisyaratkan sejumlah lembaga survei, Ganjar-Mahfud boleh jadi memang akan finish di urutan ketiga pada putara pertama Pilpres. Â Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI