Kepentingan dan ambisi itu, sekali lagi, adalah melahirkan kepemimpinan baru yang pro keberlanjutan, yang hanya harus meneruskan arah kebijakan dan sisa-sisa program pemerintahan Jokowi yang belum selesai. Dan strategi yang paling aman untuk mewujudkan kepentingan dan ambisi ini adalah dengan menciptakan poros bauran, yakni menyatukan dua poros kekuatan menjadi satu : Prabowo-Ganjar atau Ganjar-Prabowo dengan gabungan kekuatan partai pengusungnya lebih dari dua pertiga.
Dengan demikian, potensi kemenangan ada dalam genggaman, Anies-Cak Imin diyakini bakal tumbang dan jadi pecundang. Lalu Pilpres cukup satu putaran, dan kepentingan para mastermind diyakini bakal aman. Begitukah isyarat di balik wacana dan "syahwat" mewujudkan dua poros koalisi Pilpres ini ? Â Wallahu'alam
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H