Sekarang publik tahu, dan PDIP pastinya juga lebih tahu, bahwa belakangan Jokowi kian terang benderang memberikan dukungan kepada Prabowo. Dan inilah buah "cawe-cawe" Jokowi itu. Setelah gagal menyandingkan pasangan Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar, Jokowi tampaknya lebih memilih menyiapkan Prabowo sebagai penerusnya kelak.
Dan sangat jelas itulah sebabnya mengapa kemarin Sekjen PDIP menyoal proyek estate food yang diamanatkan Presiden kepada Menhan Prabowo. Proyek ini dinilai telah melakukan kejahatan lingkungan karena pembabatan hutan tidak disertai konservasi. Â Mewakili PDIP, Hasto jelas-jelas menyerang Jokowi sekaligus Prabowo melalui pintu masuk estate food.
Hemat saya, serangan-serangan yang demikian tampaknya masih akan terus dilakukan PDIP terhadap Jokowi dan produk "cawe-cawe"nya yakni Prabowo sebagai figur yang dipilih Jokowi untuk meneruskan kepemimpinnya. Dan jika dugaan ini sahih, kegaduhan demi kegaduhan boleh jadi akan kian mewarnai perhelatan elektoral. Mengkhawatirkan tentu saja.
Karena itu Jokowi sebaiknya segera menyudahi "cawe-cawe"nya. Biarkan partai-partai atau koalisi partai-partai menyiapkan secara mandiri dan berdaulat figur-figur yang dianggap layak dan pantas menjadi pemimpin bangsa ini ke depan. Sebagai Presiden cukuplah Jokowi menjadi pengawal yang adil dan bijak perhelatan Pemilu 2024. Dengan demikian, Jokowi menjadi negawaran, rakyat merdeka dari "cawe-cawe". Merdeka !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H