Mohon tunggu...
eni setiati
eni setiati Mohon Tunggu... profesional -

Author/Editor/Ghost Writer dan Pengajar Teknik Penulisan buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengatasi "Writer's Block" dalam Menulis

22 November 2011   00:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:22 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Adakalanya saat lagi asyik menulis muncul kendala writer’s block. Dan kerap kali orang akan mengeluh .. gak ada mood nulis lagi nih .. macet ide nih.. Kadang kala kita di goda oleh naik-turunnya mood, akibatnya naskah yang ditulis menjadi terbengkalai hingga berbulan-bulan, bahkan tak disentuh lagi. Semua orang pasti sering mengalami godaan naik-turunnya mood, hal ini juga dialami semua penulis.  Namun bedanya, bagi seorang penulis, ia sudah dapat mengatasi kondisi mood yang menggodanya. Tetapi apa jadinya jika godaan naik-turunnya mood ini menghampir calon penulis yang tengah belajar menulis? alhasil .. seleranya untuk belajar menulis pun menjadi kendor .. bahkan ia pun mulai apatis dan merasa dirinya tak mampu sehebat orang lain yang dapat menungkan idenya menjadi bahan tulisan yang menarik dan enak dibaca banyak orang… Lalu bagaimana kiatnya agar kita dapat mengolah mood ini agar tetap produktif menulis? Mudah saja.  Langkah awalnya, adalah FOKUS. Jika sejak awal kita sudah fokus dan memiliki planning yang terkonsep ingin menulis sebuah tema buku dengan deadline target kapan selesainya, maka godaan naik-turunnya mood itu tak akan mempan menurunkan gairah kita untuk menulis. Pada prinsipnya, jika godaan mood datang menyerang dan membuat kita bete, sumpek dan butu ide (hal ini pun kerap saya dan teman-teman penulis lain). Kalau mengalami writer's block sebaiknya; -  Berhentilah dulu sejenak untuk menulis. -  Sebelum berhenti menulis beri kode warna pada tulisan akhir kita dan catatan, sehingga saat ingin melanjutkan tulisan kita sudah tahu lanjutan isi tulisan apa yang belum sempat kita selesaikan. - Lakukanlah refreshing, sekadar jalan-jalan ke toko buku, atau menemani anak bermain atau ngerumpi dengan teman-teman (kongkow bareng teman-teman sesama penulis lebih mengasyikan karena kita bisa bertukar ide). Minimal berikanlah kelonggaran istirahat pada fisik dan pikiran kita dengan melakukan hal-hal ringan yang menyenangkan (paling tidak selama 1 atau 2 minggu istirahat menulis). Jika hal ini sudah kita lakukan, insya allah tubuh dan pikiran kita akan kembali fresh dan bersemangat lagi untuk menulis … bacalah puisiku ini: Bila ada waktu senggangmu, isilah dengan menulis Bila tak ada waktu senggangmu, tetaplah menulis Berilah warna pada hari-harimu dengan menulis, menulis dan menulis.. Petiklah apa yang ada disekitarmu Tuangkanlah ide menjadi rangkaian kata dan kalimat yang indah sesuka hatimu Bila diseberangmu telah ada puluhan orang yang bisa menulis, Janganlah kau ragu untuk memulai, meski harus melangkah dari awal, meski kau tak sehebat mereka Yakinlah bahwa kau juga bisa menulis .. Tak usah kau pikirkan bagaimana cara memulainya Lanjutkanlah apa yang ingin kau tulis… Bicaralah dengan hatimu, sukmamu.. satukanlah dalam sebuah permainan kata-kata yang indah Bila tak ada waktu senggangmu… Marilah belajar bersamaku.. Marilah bagi ilmu mu tuk mereka.. Karena tak ada siapa yang duluan memulai… Karena tak ada siapa yang baru memulai.. Berbagi ilmu hingga ke negeri cina..lewat jalinan rangkaian kata dan permainan kalimat. Bila ada waktu senggangmu .. ambillah pena atau laptopmu .. dan mulailah .. menulislah menulislah menulislah .. gulirkan ide menjadi tulisan ... hingga kau mahir bermain dengan para kata dan kalimat… Yuk menulis … bagilah ilmu dan pengalaman yang ada di sekitar kita untuk dibaca semua orang … -  Eni Setiati -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun