Ada kabar yang terbilang sebagai sikap,’kalah sebelum berperang’ dalam sebuah forum sosial seperti kompasiana, yang dilontarkan oleh bos MNC group ini, tentang pencalonan dirinya bersama Wiranto untuk duduk di kursi RI-1 dan 2. Dari pernyataan yang ia kemukakan, terbilang dan ada kesan bahwa Pak HT ini dipaksa yang diperhalus menjadi dipinta untuk jadi wakil presiden. [caption id="" align="alignnone" width="350" caption="forum sosial,info dan opini ( ceritamu.com)"][/caption] Ia tidak berambisi menjadi wapres, dan ia hanya dipinta untuk menjadi cawapres. Baginya menang atau kalah bukan sebuah tolak ukur, namun setidaknya bagi seorang Hary Tanoe sudah memberikan kontribusinya bagi bangsa dan negara. Padahal kini Hary Tanoe namanya semakin mencuat dan patut dipertimbangkan untuk memimpin bangsa ini, terbukti Lembaga Pemilih Indonesia merilis hasil survei tentang kadar keindonesiaan dari sejumlah nama calon presiden dan wakil presiden. Dan Hary Tanoe masuk di posisi nomor urut ke dua dari empat besar, sebagai seorang yang layak menjadi pemimpin di negri ini. Sementara di posisi pertama ditempati oleh Megawati SP, Joko Widodo pun ambil bagian di posisi ke tiga, jika memang ia mencalonkan diri sebagai presiden serta Surya paloh menduduki posisi ke empat. Sementara nama terendah dari sisi keindonesiaan ada Aburizal Bakrie, Ani Yudhoyono, Hatta Rajasa, dan Endriartono Sutarto. Jika memang Hary Tanoe dipinta untuk menjadi cawapres, lalu siapa yang meminta dirinya untuk mencalonkan diri menjadi orang nomor 2 di Republik ini?! Adakah indikasi HT ‘mundur’ dari bursa pencalonannya, atau bisa jadi ia mencari pasangan lain? Jika ia sadar bahwa Wiranto masih kurang populer dibandingkan Prabowo dan Joko Widodo. Seharusnya Hary Tanoe berpasangan dengan siapa untuk mampu melicinkan dirinya untuk lolos menjadi orang nomor satu atau dua RI? Joko Widodo-kah?  Megawati? Jusuf Kalla? Atau Prabowo?!
