5. Kulineran di Sate Maranggi Plered
Kuliner khas Purwakarta adalah Sate Maranggi yang memang bisa ditemui di hampir tiap sudut kota Purwakarta. Dan kami singgah di sentra kuliner Sate Maranggi Plered.
Sate Maranggi bahan utamanya adalah daging sapi. Jika sate biasa disajikan dengan bumbu kacang maupun kecap serta irisan cabai, untuk maranggi itu adalah opsional. Biasanya sate disajikan begitu saja tanpa tambahan apapun. Untuk nasi umumnya sudah tersedia di meja dengan terbungkus daun pisang. Inilah salah satu keunikan Sate Maranggi yakni potongan daging sapinya sebelum dibakar telah direndam oleh oleh campuran bumbu seperti jahe, lengkuas, kunyit, dan cuka.
Sate maranggi memiliki citarasa yang khas, tekstur yang empuk. Satu hal unik dari sate maranggi yakni memiliki filosofi dimana setiap tusuk sate biasanya terdiri dari tiga potong daging yang melambangkan tri tangtu yang dalam bahasa sunda artinya tekad,ucap dan lampah (tindakan).
Menjadi salah satu tempat yang bisa dikunjungi untuk yang ingin menyaksikan, bahkan membeli kerajinan khas andalan Purwakarta. Produk unggulan dari keramik lokal asal Purwakarta memiliki nilai fungsi dan hias, seperti cangkir, vas bunga, kendi hingga celengan serta beberapa perabot rumah tangga.
Dengan design yang unik dan kelebihannya keramik khas Purwakarta, kerajinan berbahan dasar dari tanah liat ini rupanya tak hanya diminati oleh masyarakat lokal saha bahkan beberapanya sudah menjangkau pasar di luar negeri.
Tak hanya dikirim ke negara Asia, keramik asal Plered Purwakarta juga diminati negara seperti Amerika, hingga Eropa dan Inggris Raya. Umunya pasar luar negeri menyukai karakter warna yang disebut memiliki ciri khas tersendiri, melalui teknik pewarnaan khusus, sehingga menciptakan warna yang hidup dan tidak pudar.
Sebenarnya sebuah resort/hotel mewah yang memiliki panorama keindahan alam disekitarnya. Dan kini semakin dilengkapi dengan beragam spot yang instagramable. Pada mulanya, Hidden Valley Hills diperuntukkan sebagai villa pribadi oleh Pak Hendry Chandrawinata (masih berkerabat dengan publik figure Chandrawinata). Mulai dibangun pada tahun 2014 dan dibuka untuk umum sekitar tahun 2017.
Tagline dari Hidden Valley Hills adalah A Piece of Hidden Paradise Purwakarta atau dapat dikatakan sebagai serpihan surga. Memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan spot nenarik. Diantaranya kolam renang bersih dengan view pemandangan yang apik. Terdapat juga sebuah bangunan artistik, atapnya berupa kubah yang diberi nama Ciung Wanara Palazzo. Di tamannya dengan pematang rumput hijau terdapat bangunan yang berbentuk tugu, serta 7 tiang pilar, yang berisi informasi sejarah, serta bermakna filosofis.
Para pengunjung yang datang ke Hidden Valley Hills Purwakarta tidak harus menginap di hotel. Terdapat opsi hanya sekedar berkunjung saja, atau bertujuan untuk berenang bersama keluarga. Dengan biaya tiket masuk 35.000 (dewasa) dan 25.000 (anak-anak), tersedia layanan untuk berenang dengan tarif Rp.25.000 (dewasa) dan Rp.15.000 (anak-anak).
Destinasi terakhir yang dikunjungi adalah waduk jatiluhur. Sebuah bendungan yang diperkirakan memiliki luas sekitar 8300 hektar. Sehingga kerap disebut salah satu waduk terbesar di Asia Tenggara. Jika mengulik sejarahnya penamaan Waduk Jatiluhur berasal dari bahasa sansakerta yang berarti kampung air.