Mohon tunggu...
Siti nurjanah
Siti nurjanah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka melakukan perjalanan, baca buku, nonton film atau drama juga mendengarkan musik. - Nulis juga di : https://www.stnurjanahh.com - IG dan Twitter : @st_nurjanahh

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menanam Mangrove, Pulihkan Kelestarian Lingkungan

29 Juli 2019   22:48 Diperbarui: 29 Juli 2019   23:14 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai bentuk peduli dalam pelestarian lingkungan, banyak cara bisa dilakukan misalnya saja melalui penanaman pohon. Sebuah pengalaman menyenangkan pastinya ketika bisa turut berkontribusi nyata melalui kegiatan positif yang berorientasi pada pemberdayaan lingkungan.

Salah satu bentuk kepedulian adalah dengan ikut serta dalam penanaman tanaman bakau atau yang sering disebut juga mangrove. Iya, beradaan ekosistem mangrove terbilang cukup penting khususnya bagi kawasan pesisir, baik sebagai benteng pertahanan terhadap resiko bencana maupun sebagai mata pencaharian alternatif melalui pengembangan industri pariwisata.

Tanaman bakau berfungsi utama sebagai pencegah abrasi dan erosi (pengikisan tanah) di kawasan pantai. Ekosistem mamgrove juga menjadi tempat hidup biota laut dan satwa-satwa disekitar area itu. Saat ini sudah banyak lembaga dan elemen masyarakat yang turut serta dalam kegiatan menanam mangrove, tujuannya tak lain untuk memperbaiki lahan dan wilayah kawasan pesisir yang rusak agar hijau kembali.

Keberadaan ekosistem mangrove  memberikan banyak manfaat bagi keseimbangan lingkungan disamping itu peran lainnya :

Mencegah Erosi Pantai
Erosi pantai akan terus menggerus permukaan bumi sehingga mengancam lingkungan manusia. Erosi adalah terkikisnya lahan atau permukaan tanah yang disebabkan oleh aliran air sedangkan abrasi merupakan terkikisnya permukaan tanah yang disebabkan oleh hempasan ombak laut. Salah satu cara mencegah terjadinya erosi dan abrasi dibutuhkan sesuatu yang kuat untuk menghindari pengerusan saat ombak besar terjadi.

Oleh sebab itu, penanaman Mangrove kian di berdayakan sebab pohon Mangrove diyakini mempunyai sistem perakaran yang sangat kuat sehingga  mampu meredam energi gelombang laut yang terjadi. Selain itu keberadaan Mangrove dapat menahan arus serta sedimen yang di bawa oleh gelombang.

Sekumpulan ekosisten Mangrove  tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak di garis pantai. Kehidupannya dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Tumbuhan yang hidup di ekosistem mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut.

Kawasan ekosistem mangrove adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beberapa jenis mahluk hidup dan organisme. Beberapa spesies seperti udang, ikan dan kepiting banyak berkembang di kawasan ini. Sebagaimana diketahui beberapa mahluk hidup tersebut cukup bermanfaat sumber nutrisi dan makanan yang penting untuk kesehatan.

Mencegah Pemanasan Global
Pemanasan global memang menjadi ancaman yang sangat serius untuk alam dan manusia. Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi dampak pemanasan global adalah dengan mengembangkan kawasan ekosistem mangrove. Tanaman mangrove juga memiliki nilai guna sebagai salah satu penopang pemanasan dari perairan laut. Pemanfaatan ekosistem pesisir untuk karbon biru ( sebagai bentuk upaya untuk mengurangi emisi karbondioksida ) yang memerlukan pengelolaan berkelanjutan

Mempengaruhi iklim dan cuaca
Habitat pesisir dapat menghentikan penyusutan dan degradasi penyerap karbon alami penting, sehingga berkontribusi terhadap emisi karbondioksida dan mitigasi perubahan iklim dalam jangka panjang. Hal inu terbukti dapat mengembalikan areal ekosistem karbon biru yang telah hilang terutama dari aspek ekologi. Lahan mangrove memegang peranan dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dengan kemampuan menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dari pohon tropis.

Menjaga Kualitas Air dan Udara
Kawasan ekosistem mangrove bisa membantu manusia dalam mendapatkan air bersih dan udara yang segar. Kawasan  mangrove memiliki fungsi untuk menyerap semua kotoran yang berasal dari sampah manusia maupun kapal yang berlayar di laut. Manfaat hutan mangrove bagi kehidupan akan menyerap semua jenis logam berbahaya dan membuat kualitas air menjadi lebih bersih. 

Pengembangan Kawasan Pariwisata
Kekayaan sumber daya alam mangrove berupa  vegetasi yang unik, satwa dan flora di dalam ekosistem mangrove memiliki potensi yang dapat di berdayalan sebagai obyek wisata, khususnya ekowisata yang menawarkan konsep pendidikan dan konservasi. Ekowisata menjadi salah satu pilihan tepat dalam mempromosikan lingkungan yang khas dan terjaga keasliannya sekaligus menjadi suatu kawasan kunjungan wisata. Disamping itu juga bisa membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Penanaman Mangrove di Muara Gembong
Kawasan Jakarta ada beberapa lahan mangrove, salah satunya adalah di Pantai Indah Kapuk yang saat ini keberadaannya sudah cukup potensial di sektor wisata. Di sisi lain ada juga di kawasan Marunda, hanya saja jauh dari kata asri lantaran ada serakan sampah di lingkungan sekitar.

Kabupaten Bekasi pun tak ketinggalan, ada Muaragembong yang terdapat beberapa pantai di sekitarnya dan cukup punya potensi wisata yang dapat dijadikan destinasi. Lokasi Muara Gembong ini adalah di ujung utara Kabupaten Bekasi, dan berbatasan langsung dengan Teluk Jakarta serta Kabupaten Karawang. Lebih tepatnya di Desa Pantai Sederhana, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Jaraknya masih kurang lebih 3-4 jam dari pusat Jakarta.

Perjalanan kala itu bersama teman-teman sekitar 2 jam dari kota bekasi, hingga tiba di kantor camat Muara Gembong. Dilanjutkan menuju Dermaga Pasar Pantai Mekar dengan berjalan kaki. Setelah itu, Kami menaiki perahu berkapasitas 25-30 orang menuju Dermaga Pantai Bahagia selama kurang lebih 40 menit. Dermaga Pantai Bahagia adalah titik point menuju lokasi penanaman mangrove yang terletak di Kampung Beting dengan sedikit trekking.

Di lokasi, Kami membaur dengan peserta lainnya yang dibimbing oleh seorang instruktur panitia penyelenggara. Sampai di lokasi penanaman, Kami langsung diarahkan oleh panitia untuk mengambil bibit mangrove dan mulai menanam. Sensasi menanam mangrove baru terasa ketika harus berjibaku dengan lumpur. Tak sekali alas kaki kian memberatkan langkah karena harus berjibaku dengan lumpur. Bahkan beberapa diantaranya, memutuskan terjun ke area penanaman tanpa alas kaki.

dok. pribadi
dok. pribadi
Sembari aksi juga mengikuti arahan instruktur dimana bibit mangrove di tanam di bawah lumpur dengan membuat lubang dengan tangan secara langsung. Setelahnya bibit di ikat di tongkat bambu yang sengaja ditanam agar bibit magrove yang masih baru tidak goyang terbawa air dan dapat berdiri kokoh, setidaknya satu pasak bambu untuk 2-3 mangrove.

Tanaman Mangrove hidup di habitat tanah berlumpur, berpasir, atau lumpur berpasir. Ekosistem tersebut merupakan ekosistem yang khas untuk daerah tropis dan sub tropis, terdapat di daerah pantai yang berlumpur dan umumnya airnya tenang (gelombang laut tidak besar).

Mungkin belum banyak yang mengetahui jika setiap tanggal 26 Juli, diperingati sebagai Hari Mangrove Sedunia. Sebagai negara yang dikaruniai mangrove terluas sudah saatnya untuk mulai merenungkan beragam manfaatnya selain tentu saja pelestarian lingkungan. Pemberdayaannya secara maksimal tentu bisa membawa ke arah yang lebih baik sebagai bentuk langkah mencegah ekosistem mangrove setiap waktu yang kian terkikis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun