Mohon tunggu...
Siti nurjanah
Siti nurjanah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka melakukan perjalanan, baca buku, nonton film atau drama juga mendengarkan musik. - Nulis juga di : https://www.stnurjanahh.com - IG dan Twitter : @st_nurjanahh

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Persaingan Usaha Start Up, Antara Kawan atau Lawan

27 Desember 2018   23:35 Diperbarui: 29 Desember 2018   10:25 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan digital dan teknologi mendorong perusahaan start up kian bertumbuh di berbagai sektor. Nampaknya hal ini menjadi sebuah inapirasi rumah produksi  TMoment yang merupakan pecahan dari GTH mendulurkan film bertema Start Up.

Mengisahkan para anak muda yang penuh ambisi menciptakan berbagai program yang memiliki nilai manfaat bagi banyak orang, sebuah usaha rintisan berbasis digital dengan berbagai inovasi dan kreatifitasnya.

Adalah Bomb (Nat Kitcharit) seorang pemuda introvert yang sering kali gugup ketika berhadapan dengan orang lain, terutama perempuan. Sudah sering kali mengikuti berbagai kompetisi start up namun belum juga menemui titik terang kesuksesan. Kegemarannya yang tak biasa kerap kali dipandang aneh oleh kawan-kawannya.

Suatu ketika ketika Bomb datang di sebuah rumah makan India, kuliner yang cukup digemarinya Ia bertemu dengan June yang beberapa kali berjumpa dalam perjuangan kompetisi start Up.

Saling berdiskusi dan berbagi cerita satu sama lain, mereka ternyata memiliki banyak kesamaan. Sebelum perpisahan pada hari itu mereka berujar seandainya bisa menemukan seseorang yang memiliki persamaan.

Beberapa bulan lost contact, bersama kedua kawannya Build (Apiwch Readon) dan Tai (Sirat Intarachote), mereka membangun usaha rintisan yang dinamai "Inverter".

Aplikasi yang mereka kembangkan ini berkembang pesat dan diunduh oleh banyak user, tak heran sebab digawangi oleh orang-orang berkompeten. Bomb menguasai banyak bahasa pemograman, Tai ahli sebagai web design, sedang Build bertugas sebagai marketing dari aplikasi yang mereka kembangkan.

Belum begitu lama berada di puncak kejayaannya, AmJoin hadir menjadi pesaing dengan konsep aplikasi serupa. Persaingan pun terjadi antar keduanya apalagi ketika masing-masing saling berebut simpati untuk mendapat investor.

Yang cukup mengejutkan fouder dari kedua usaha start up itu adalah mereka yang terinspirasi satu sama lain, yakni foundernya masing-masing June dan Bomb.

Liga start up Thailand nasional semakin dekat dan mereka berjuang untuk memenangkan hadiah 100 juta baht Thailand. Inverter dan AmJoin saling berambisi untuk menjadi yang terdepan, mereka mengirim seseorang untuk saling memat-matai dan mencoba untuk menang. Tetapi segala seuatu memiliki harga yang harus dibayar. Segala rencana itu lepas kendali dan hubungan keduanya pun semakin terancam terancam.

Menyaksikan film yang berdurasi hampir 2 jam ini membawa penonton terhanyut dalam setiap ceritanya. Sisi romantis, sedih dan lucu khas drama Thailand ini sangat didapat, tidak membosankan. Poin 7.5/10 layaklah disandangkan. Bisa menjadi rekomendasi untuk tontonan di awal 2019 mendatang.

Film ini dikemas dengan sangat menyenangkan memberikan seputar tentang bisnis dan apa yang diperlukan untuk membangun startup dari bawah. Ini memberikan pandangan yang lebih dekat pada kewirausahaan dari awal ide, kemudian membangun tim, sampai perjuangan pencarian dana dengan harapan menemukan investor yang percaya pada ide-ide mereka. Tayangan yang bisa menjadi inspirasi untuk bergerak memulai usaha, memahami berbagai inovasi dan tanggap membaca peluang.

Nonton di CGV Cinemas
Saya termasuk penggemar film asal negeri berjuluk gajah putih ini. Ceritanya itu menarik, konsep yang ditawarkannya bikin betah berlama menyaksikan hingga film usai. Belum lagi para aktris dan aktornya yang beradegan cukup pas di setiap perannya.

Oleh karenanya bisa dibilang Saya cukup antusias ketika Komik Kompasiana mengadakan nobar bareng film Thailand. Alasannya, selain jarang menemui jenis film ini di sekitar domisili, Saya termasuk orang yang agak kesulitan mendapat teman nonton. Padahal kalau nonton ramai-ramai akan lebih seru.

Bersama Komik Kompasiana biasanya sering mengadakan nonton bareng di CGV Indonesia, salah satu bagian dari jaringan bioskop CGV Cinamas memiliki sekitar total 11 layar bioskop, dengan kelas kursi reguler, Studio fitur 4DX, Starium, ScreenX, Velvet (menggunakan kasur dan selimut hangat menyajikan konsep serasa menonton di rumah pribadi), dan Gold Class (tipe kursi sofa yang nyaman dengan selimut dan injakan kaki yang bisa diatur).

Di CGV Cinemas biasanya ada cafe yang bisa dijadiin tempat makan, nongkrong, ataupum nunggu film sebelum tayangannya mulai. Bahkan, di beberapa studio, bisa juga order makanan berat buat dibawa ke dalem studio. CGV Cinemas bisa jadi tempat yang pas untuk nonton bervariasi jenis film dari beberapa negara seperti film Korea, Thailand, India, Jepang bahkan film Indie pun bisa ditemui yang mungkin tidak ada di bioskop lainnya.

(dok. pribadi)
(dok. pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun