Mohon tunggu...
Siti nurjanah
Siti nurjanah Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka melakukan perjalanan, baca buku, nonton film atau drama juga mendengarkan musik. - Nulis juga di : https://www.stnurjanahh.com - IG dan Twitter : @st_nurjanahh

Selanjutnya

Tutup

Money

Cintai Industri Dalam Negeri dengan Menggunakan Produknya

17 Desember 2017   11:54 Diperbarui: 17 Desember 2017   12:07 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri lokal saat ini tengah menduduki kemajuan signifikan, dengan banyaknya produk lokal yang mulai memberanikan diri berkiprah meramaikan pasar ekonomi. Diperkirakan tahun 2030 akan ada 5 negara terbesar dunia yakni China, USA, India, Jepang dan Indonesia.

Dalam acara #Nangkring Kompasiana bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dalam tema "Merayakan Cinta Produk Dalam Negeri, berdayakan Industri Dalam Negeri" menghadirkan Ari Hananto yang menjelaskan bahwa kesadaran lokal para Warga Negara Indonesia harus terus dibangun, sebagai bentuk mencintai produk dalam negeri. Kenapa Kita harus membudayakan untuk membeli atau mengkonsumsi produk dalam negeri ? Karena omsetnya akan terus berputar di dalam negeri, membantu perekonomian saudara sebangsa, dan tentu saja meninhkatkan kebanggaan pada produk lokal.

Di lain sisi, Iwet Ramadhan telah menunjukan kontribusinya dalan memajukan Industri Lokal tanah air yakni dengan mengajak dan membentuk industri rumahan yang salah satunya di bentuk di suatu rumah susun sehingga para warga khususnya para Ibu rumah tangga lebih produktif. Hasil karya yang dibuat bisa melalui recycle barang-barang bekas seperti dompet yang dibuat dari plastik kresek.

Haris Munandar mengungkapkan "produk lokal tanah air sebenenarnya tidak pernah kekurangan inovasi, telah banyak produk lokal yang menjamur bahkan hingga tingkat dunia. Lalu apa yang menjadikannya kurang terlihat di negeri sendiri ? Karena masih banyak sebagian besar masyrakat belum aware terhadap kualitas karya bangsa, dan publikasi yang memang belum meluas."

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Kualitas produk industri lokal sebenanya banyak yang bagus. Bahkan, sudah ada yang memenangi pasar ekspor. Untuk sektor industri kecil dan menengah (IKM), produk kerajinan banyak yang berkonsep ramah lingkungan karena melalui proses recycle.

Mulai saat ini, berbanggalah menggunakan produk dalam negeri, karena secara tak langsung telah membantu stabilitas perekonomian bangsa sehingga akan tercipta dan terbukanya luas kesempatan tenaga kerja, serta membangkitkan perekonomian lebih mandiri. Tetap dukung dan sukseskan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Modal utama mencintai produk lokal adalah dengan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, sehingga akan timbul kesadaran diri untuk mengenakan produk lokal. Apakah benar produk lokal cepat rusak dan umumnya mahal ? Mengenai kualitas, produk lokal tanah air melalui kualitas kontrol yang detail dengan bahan baku yang terbaik. Mengenai harga yang menjadi pendapat sebagian orang adalah segala sesuatu yang memiliki kualitas pastinya ada harga.

Perlu adanya penekanan sebagai pentingnya penguatan branding produk industri dalam negeri, terutama di tengah pemberlakuan pasar bebas seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Dalam menghadapi MEA saat ini tengah mendorong pelaku industri nasional untuk menguatkan branding produk. Hal ini menjadi penting guna meningkatkan daya saing.

Segeralah mengurangi ketergantungan barang impor. Selain itu, sebagai salah satu poin penting dalam mewujudkan revolusi mental masyarakat Indonesia saat ini. Berdasarkan indikator kinerja pedagangan di tingkat ASEAN, Indonesia unggul di berbagai sektor industri seperti makanan, tekstil, kimia, mineral, agro berbasis CPO, elektronika, dan alat transportasi. Contohnya adalah produsen mobil terbesar setelah Jepang, Korea, India dan Thailand.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun