Untuk kali kesekian, berkesempatan mengikuti workshop dimana A.Fuadi menjadi pembicaranya. Penulis buku best seller " Negeri 5 Menara" ini sering kali sharing mengenai dunia kepenulisan, tipsnya berkarya hingga perjuangannya bisa mendulurkan buku yang diminati banyak pembaca.
kepada peserta mulai dari Kompasianer, dan beberapa mahasiswa serta penggemar literasi hadir berkumpul di Studio Room Kompasiana, Palmerah Barat, pada 25 Agustus 2017 lalu. Pria bernama lengkap Ahmad Fuadi ini mengatakan "bahwa menjadi seorang penulis tidak sekedar mengandalkan bakat. Setidaknya ada dua kunci yang dibutuhkan, yaitu latihan dan banyak membaca. Karena siapapun bisa menulis juga berkarya."
Ada beberapa teknik menulis buku yang harus diterapkan :
1. Niat
Tanamkan sebuah keinginan besar dalam diri untuk bertindak. Karena niat yang sungguh-sungguh akan memunculkan energi dari dalam tubuh sebagai sumber bahan bakar untuk bertindak. Menulis itu proses panjang, dan niat yang menyala akan menjaga tetap berada di alur yang benar, untuk menulis hingga selesai.
2. Kisah yang dekat dengan hati
Jika menulis adalah hal yang benar-benar di sukai, bagikan hal ini dengan membenamkan diri dalam cerita. Tulislah cerita yang di sukai dan berkesan, mulailah menulis dari hati serta tidak menutup terhadap kritik yang membangun. Jadikan sebagai pelecut untuk meningkatkan kemampuan menulis.
3. Pelaksanaannya
Inspirasi dan keinginan sudah ada maka tahap yang paling utama adalah menunaikannya. Suatu tujuan tak akan terwujud tanpa ada tindak wujud nyata, maka mulailah menulia. Ibarat sebuah pisau, semakin diasah akan semakin tajam, begitupula dengan menulis. Biasanya akan mengalir berbagai ide gagasan dengan sendirinya ketika sudah menikati proses dari menulis itu sendiri.
Untuk mewujudkan impian buku karya menjadi best seller, setidaknya penulis  harus memiliki kemampuan marketing. Salah satu yang biasanya menjadi kunci perhatian adalah konsep storytelling yang tepat dalam karya yang di pasarkannya. Storytelling tidak dilihat dari panjang pendeknya sebuah cerira tetapi apakah ada apakah emosional dalam baris kata yang disampaikannya. Setidaknya dalam penyusunan cerita ada beberapa unsur yang harus di sertakan seperti karakter, tujuan, resiko, konflik, tujuan, dan solusi.
Dalam menulis sebuah buku, pedoman rumus klasik dari 5W+1H (what,where,when,why,who dan how)
menjadi pondasi awal dalam menyusun kerangka cerita untuk dikembangkan.
1. Mean mapping
Istilahnya bisa disebut peta, rute tulisan dan juga poin-poin penting dalam menulis. Membuat detail dan semakin bercabang semakin kita luar jalur penulisan yang akan dibuat, berfungsi ungsi untik eksplorasi menyusun kerangka cerita dengan lebih luas.
2. Pengembangan Paragraf
Buatlah sebuah paragraf pengantar yang bagus di mata pembaca dengan sebuah pendahuluan yang berkualitas. Kesan pertama penting untuk agar mood pembaca terjaga dan bisa menikmati tulisan yang disajikan hingga selesai.
3. Siap Terbitkan
Yang tak kalah penting adalah melengkapi tulisan dengan data diri penulis. Tujuannya agar pembaca bisa mengetahui riwayat singkat dari si penulis buku. Setelahnya proses editing, pemilihan cover dan draft karya tulis dikirim ke penerbit.
Ahmad Fuadi juga memperkenalkan buku terbarunya yang telah mencapai best seller dalam penjualan online. Beliau menuturkan dalam penyusunan novel berjudul "Anak Rantau" membutuhkan waktu lama dalan proses pembuatan novel tersebut, setidaknya kurang lebih empat tahun novel tersebut selesai. Adapun pesan utama yang ingin disampaikan ialah mengobati luka masa lalu dengan berdamai dengan cara maafkan, lepaskan, lalu lupakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H