Mendengar Cirebon yang terlintas dalam benak Saya adalah transit terlama ketika menggunakan transportasi kereta api lintas Jawa. Wilayah yang terkenal dengan julukan kota udang atau biasa juga disebut Kota Wali ini memiliki potensi keragaman menarik, mulai dari budaya, sektor wisata, kuliner dan lain sebagainya.
Wilayah yang masuk dalam propinsi Jawa Barat ini mengadopsi dua akulturasi budaya yakni Sunda dan Jawa. Dalam kilas balik sejarahnya, Cirebon di pengaruhi beberapa unsur budaya seperti Hindu, Islam dan Tionghoa. Lokasi keberadaan kota ini terbilang cukup strategis sebagai penghubung area Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan titik  geogrfis dekat dengan Pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur Jawa Barat.
Pada 10 Juni 2017 bersama 9 orang kompasianer lain yang terpilih, Saya merasa beruntung berada menjadi satu bagian untuk eksplore Cirebon. Destinasi yang kesekian kali gagal dikunjungi akhirnya terlaksana juga bersama KoTeKa (Komunitas Traveler Kompasiana) dan Danamon dalam tema perjalanan "Smart Traveler Pegang Kendali Wisata Cirebon". Kami terbagi dalam dua kelompok dimana per-team terdiri atas 5 orang kompasianer dan seorang admin KoTeKa. Saya bersama Mba Dewi Puspa, Mba Khairunnisa, Valka serta Mas Detha dan Mas Diaz (Admin KoTeKa) tergabung dalam team kendali.
Titik kumpul perjalanan adalah Bentara Budaya, Palmerah - Jakarta. Elf yang mengantar Kami untuk menjelajahi Cirebon berangkat pukul 05.30. Melewati Tol Cipali yang belum lama rampung, Alhamdulillah perjalanan lancar tanpa halangan berarti. Mungkin bisa karena hari Ramadhan juga sehingga perjalanan lintas kota tidak sepadat biasanya sehingga Kami tiba lebih awal dari perkiraan.
Menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam akhirnya, Elf yang mengantar Kami memasuki Kota Cirebon. Sebelum dimulainya Eksplore Cirebon, Kami singgah di Jalan Kartini di sebuah cabang Bank Danamon.
Nah, ditempat ini  dikenalkanlah dengan sistem D-Cash Danamon. Yakni layanan mudah dalam bentuk aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan tarik tunai tanpa menggunakan kartu ATM atau rekening di Bank Danamon. Pemilik rekening Bank Danamon dapat memberi uang cash kepada siapa pun asalkan mempunyai nomor ponsel aktif dan transaksi dapat dilakukan yang terdapat ATM berlogo D-Cash.
1.Pilih Menu D-Cash pada aplikasi D-Mobile
2. Pilih Jenis Reservasi : Ponsel D-Cash
3. Kemudian :Pilih No PonselPilih Jumlah
4. Input PasscodeKonfirmasi transaksi dengan memasukkan mPIN
5. Reservasi Ponsel D-Cash selesai. segera informasikan passcode peneruma dan nantinya akan ada SMS notifikasi dari Danamon ketika reservasi Ponsel D-Cash berhasil.
1. Tekan tombol di samping layar ATM Danamon
2. Pilih menu "Transaksi Tarik Tunai Tanpa Kartu"
3. Masukan "No. Ponsel" penerima notifikasi
4. Masukan "Passcode" yang telah diterima dari pengirim
5. Pilih "Jumlah" Nominal Yang Ingin di Tarik Tunai
6. Kemudian akan menerima Kode OTP (One Time Password) yang diterima melalui SMS, Transaksi telah selesai. Uang bisa diambil dan transaksi selesai.
Tetap harus ada beberapa yang perlu dipahami, bahwa transaksi Danamon D-Cash memiliki Masa berlaku reservasi tarik tunai adalah 2 (dua) jam, atasan per reservasi adalah 100 ribu - 500 ribu, Limit transaksi adalah 1 juta/hari.
Pembatalan atas reservasi Ponsel D-Cash dapat di lakukan, dengan cara :
1. Pilih "D-Cash" pada menu D-Mobile,
2. Tampil riwayat "D-Cash/SosMed D-Cash /Ponsel D-Cash",
3. Lalu pilih "Riwayat Ponsel D-Cash",
4. Pilih reservasi mana yang akan dibatalkan
5. Konfirmasikan pembatalan reservasi Ponsel D-Cash dengan mPIN
6. Penerima Ponsel D-Cash akan menerima SMS notifikasi pembatalan
Setelah sejenak istirahat dan breafing di Masjid Raya At-Taqwa, perjalanan beelanjut ke Masjid Cipta Rasa. Cagar budaya Cirebon yang lestari hingga saat ini. Lokasi ini erat kaitannya dengan Sunan Gunung Jati yang bertindak sebagai ketua pembangunan masjid ini yang mempercayakan Sunan Kalijaga sebagai arsiteknya.
Nama masjid ini sendiri diambil dari kata "sang" yang artinya keagungan dan "cipta" yang artinya dibangun, sedangkan "rasa" yang artinya digunakan. Â Sehingga memiliki arti makna tempat yang digunakan untuk mengagungkan (Tuhan). Di dalam masjid terdapat tiang yang disatukan dari sisa-sisa kayu, konon memiliki filosofi bahwa persatuan yang kokoh, bisa menopang beban seberat apapun. Hal unik lainnya adalah tidak seperti masjid pada umumnya, Masjid Sang Cipta Rasa ini tidak memiliki kubah.
Menuju bangunan yang disebut Jinem Pangrawit, ada banyak tempelan hiasan keramik yang mengukir kisah para nabi yang justru keunikannya diambil dari Al-Kitab. Akulturasi yang terdapat dalam bangunan ini tidak sekedar berpadu antara kebudayaan Jawa dengan kebudayaan Sunda saja, tapi juga dengan berbagai kebudayaan di dunia, seperti Cina,India, Arab, dan Eropa.
Bapak Djulianto Susantio merupakan seorang Kompasianer senior yang pernah mendalami ilmu arkeologi berbagi informasi bahwa arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan masa lalu melalui rekonstruksi sejarah, kebudayaan dan cara-cara hidup manusia di masa lampau. Indonesia ibaratnya harta karun yang menyisakan banyak kilas balik sejarah, hal ini kian terbukti dengan banyaknya penemuan dan artefak di penjuru Nusantara. Cirebon pun salah satunya dimana ada peninggalan budaya Hindu dan Indonesia yang mengakar kuat di beberapa lokasinya.
1. Pesan tiket di web KAI dengan klik 'pesan' jadwal yang di inginkan
2. Selanjutnya checklist Pernyataan Syarat & Ketentuan dari KAI, dan click "Lanjutkan"
3. Masuk ke halaman info perjalanan, dan masukan data penumpang serta data pemesan. Setelah lengkap dan sesuai. Masukan kode CAPTCHA. Dan klik " Selanjutnya"
4. Apabila data telah diisi dengan bear, Maka clik "OK"
5. Review semua data pemesanan, Jika sudah sesuai, pilih " Danamon Online Banking" sebagai TIPE PEMBAYARAN. Lalu click "Selanjutnya"
6. Setelah itu muncul page Ringkasan Transaksi, Klik " Proceed" Untuk langsung melakukan pembayaran melalui Danamon Online Banking
7. Setelah muncul page DOB, Masukkan User ID & Password, Setelah itu klik "Login"
8. Ikuti sebagaiman prosedur yang di instruksikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H