Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Serunya Telisik Kuburan Gajah Purba dan Jelajah Situs Patiayam dengan Jeep Offroad (Bagian II)

24 November 2024   07:23 Diperbarui: 25 November 2024   01:28 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Informasi dari petugas Museum Purbakala Patiayam,  jika dua minggu lalu ditemukan fosil gajah purba di tengah ladang Jagung Situs Patiayam, membuat rasa penasaran dan jiwa petualang meronta. Setelah kontak dan deal dengan owner Jeep Offroad Patiayam Adventure, sembari menunggu datang menjemput, saya melanjutkan menelisik satu demi satu sajian di Museum Purbakala Patiayam. 

Fosil gading gajah purba dan tulang belulang mamalia di Museum Patiayam (Sumber: Koleksi Pribadi)
Fosil gading gajah purba dan tulang belulang mamalia di Museum Patiayam (Sumber: Koleksi Pribadi)

Baca : Menelisik Kehidupan Purba di Situs Patiayam, Kudus, Jawa Tengah

Informasi tentang temuan dan kronologi penelitian di Situs Patiayam lumayan lengkap. Informasi dari sisi geologi juga ada, walaupun hanya sekilas.

Informasi tentang lapisan tanah dan umur nya di Situs Patiayam. (Sumber: Koleksi Pribadi)
Informasi tentang lapisan tanah dan umur nya di Situs Patiayam. (Sumber: Koleksi Pribadi)

Paling tidak, Situs Patiayam menyajikan 3 potensi utama kepurbakalaan. Diantaranya, potensi arkeologi dengan ditemukannya alat-alat batu buatan manusia purba. Walaupun tidak sebagus yang ditemukan di daerah berbukit gamping. Kedua, potensi paleoanthropologi yakni dengan ditemukannya gigi dan bagian tengkorak manusia yang berbaur dengan fosil mamalia dan reptil. Potensi ketiga adalah fosil Fauna. Di Situs Patiayam, selain ditemukan fosil gajah purba, adapula temuan moluska, badak, hiu, kuda nil dan lain-lain.

Siap jelajah Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Septian)               
        googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});
Siap jelajah Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Septian) googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-412');});

Tak peduli panas menyengat, jalan terus ke lokasi kuburan gajah purba (Sumber: Koleksi Pribadi)
Tak peduli panas menyengat, jalan terus ke lokasi kuburan gajah purba (Sumber: Koleksi Pribadi)

Mencari Kuburan Gajah

Begitu Jeep datang, maka tanpa menunggu lama, kami meluncur ke Bukit Patiayam. Angin segar menyeruak dan menerpa wajah. Sedikit mengusir hawa panas yang sejak tadi menggelayuti. Kami melewati jalan kampung yang sepi dan beberapa rumah penduduk. Mas Aan, driver sekaligus pemandu wisata, banyak memberikan informasi menarik tentang Situs Patiayam. Akhirnya, Jeep yang sudah dimodifikasi oleh Mas Aan ini,  tiba di ujung jalan kampung. Dilanjutkan menyusuri jalan agak terjal di tengah kebun berbukit-bukit. Konon, area ini sebelumnya adalah hutan kayu Jati yang lebat. Saat zaman reformasi, terjadi penebangan liar.  Menghabiskan hampir semua pohon di Bukit Patiayam. Saat ini hanya tersisa beberapa pohon saja yang tegak berdiri.

Mas Aan, ternyata sudah menyiapkan dua bibit pohon yang akan ditanam di sekitar Situs Patiayam. Sudah menjadi komitmen dari komunitas Jeep Offroad, untuk ikut menghijaukan kembali Bukit Patiayam... Usaha yang luar biasa. Respek, dan patut diacungi jempol!

Tak sampai 20 menit, Jeep berhenti. Kami pun diajak turun dari kendaraan dan berjalan beriringan di pematang kering di tengah kebun Jagung. Bagai kerbau dicocok hidungnya, kami mengikuti kemana langkah kaki Mas Aan. Sesekali harus loncat-loncat dari satu pematang ke pematang lainnya. Hawa panas tak bisa dihindarkan, karena matahari belum jatuh juga.

Mencari kuburan gajah purba di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Pribadi)
Mencari kuburan gajah purba di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Pribadi)

Lokasi kuburan gajah purba yang ditunjukkan oleh Mas Aan(Sumber: Koleksi Pribadi)
Lokasi kuburan gajah purba yang ditunjukkan oleh Mas Aan(Sumber: Koleksi Pribadi)

Berpose sejenak di atas galian ekskavasi gajah purba di Situs Patiayam (Sumber:  Foto Mas Aan)
Berpose sejenak di atas galian ekskavasi gajah purba di Situs Patiayam (Sumber:  Foto Mas Aan)

Akhirnya kami berempat, tiba di sebuah tanah datar. Mas Aan, menunjukkan, disinilah dua minggu lalu ditemukan fosil gajah purba. Karena waktu ekskavasi sudah selesai, maka fosil pun ditimbun kembali. Untuk pengamanan! Saya dan teman-teman hanya bisa berfoto di atas kuburan gajah purba tersebut.

Untuk mengobati rasa penasaran tentang fosil yang baru ditemukan, saya menghubungi owner Patiayam Adventure. Nama beliau Pak Himawan. Orangnya ramah dan baik. Kami dapat diskon saat sewa Jeep Offroadnya.... Lumayan. Setelah omong sana omong sini, Alhamdulillah saya dikirimi beberapa potong gambar dan video terbaru ekskavasi fosil gajah di Situs Patiayam.

Ekskavasi fosil gajah purba di Situs Patiayam  (Sumber: Koleksi  Foto Pak Himawan)
Ekskavasi fosil gajah purba di Situs Patiayam  (Sumber: Koleksi  Foto Pak Himawan)

Proses ekskavasi fosil gajah purba di Situs Patiayam  (Sumber: Koleksi Foto Pak Himawan)
Proses ekskavasi fosil gajah purba di Situs Patiayam  (Sumber: Koleksi Foto Pak Himawan)

Proses pembersihan fosil gajah purba di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Foto Pak Himawan)
Proses pembersihan fosil gajah purba di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Foto Pak Himawan)

Setelah mengeksplorasi kuburan gajah purba, perjalanpun kami lanjutkan. Jalur yang dilalui makin menanjak. Kadang berliku dan berbelok tajam. Jalan berupa tanah, yang kadang berlubang ditengahnya tergerus air hujan. Sempat juga melintasi jembatan yang dibuat dari kayu hutan. Sangat sederhana dan ukurannya pas dengan lebar Jeep. Kanan kiri jembatan tanpa pengaman. Padahal di bawahnya ada sungai kering. Untungnya Mas driver menguasai medan dan piawai pegang kemudi. Saya sih ndredeg juga saat Jeep melintas dan jembatan berdenyit... Krieeett.... Kalau ada apa-apa saya siap meloncat pikir saya. Septian yang berdiri disamping saya juga bersiaga. Alhamdulillah, akhirnya sampai juga diujung jembatan. Alhamduillah, selamatlah kami semua menjelajah di Bukit Patiayam. 

Hanya driver andalan yang bisa melewatinya  (Sumber: Koleksi Pribadi)
Hanya driver andalan yang bisa melewatinya  (Sumber: Koleksi Pribadi)

Penghijauan di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Foto Septian)
Penghijauan di Situs Patiayam (Sumber: Koleksi Foto Septian)

Kami diajak menanam pohon Mangga oleh Mas Aan. Di pinggir jalan yang agak curam. Ini rencana kondangan yang akhirnya jadi petualangan. Diajak pula berkeliling seantero Situs Patiayam,  menuju ke titik-titik dimana ekskavasi Situs Patiayam masih berlangsung. 

Banyak kotak-kotak ekskavasi yang sedang dikerjakan di Bukit Patiayam. Para arkeolog masih berharap agar banyak temuan fosil purba yang bisa diangkat ke permukaaan untuk memperkaya khazanah keilmuan bidang sejarah dan arkeologi.

Panas.... tentu saja.....he he he he (Sumber: Koleksi Foto  Mas Aan)
Panas.... tentu saja.....he he he he (Sumber: Koleksi Foto  Mas Aan)

Jelajah ke Sumber air di Bukit Patiayam (Sumber: Koleksi Foto Mas Aan)
Jelajah ke Sumber air di Bukit Patiayam (Sumber: Koleksi Foto Mas Aan)

Sumber air di Bukit Patiayam (Sumber: Koleksi  Foto Mas Aan)
Sumber air di Bukit Patiayam (Sumber: Koleksi  Foto Mas Aan)

Lubang galian ekskavasi di Bukir Patiayam (Sumber: Koleksi  Foto pribadi)
Lubang galian ekskavasi di Bukir Patiayam (Sumber: Koleksi  Foto pribadi)

Rumah Jadoel

Setelah menjelajahi Bukit Patiayam. Merasakan serunya naik Jeep Offroad yang berbeda dengan Jeep Offroad  Lava Tour Kaliurang Yogyakarta, akhirnya kami pun kembali ke basecamp Patiayam Adventure. Mereka menyebutnya Omah Jadoel. Di rumah ini, yang konon usianya sudah hampir seratusan tahun, tersimpan koleksi unik pemilik rumah. Berupa barang-barang rumah tangga yang bernuansa lawas. 

Rumah jadul (Sumber: Koleksi pribadi)
Rumah jadul (Sumber: Koleksi pribadi)

Ruang Tamu Omah Jadoel (Sumber: Koleksi Pribadi)
Ruang Tamu Omah Jadoel (Sumber: Koleksi Pribadi)

Minum teh panas dengan peralatan bernuansa jadul  (Sumber: Koleksi Pribadi)
Minum teh panas dengan peralatan bernuansa jadul  (Sumber: Koleksi Pribadi)

Kami pun menikmati teh panas yang disajikan diatas teko jadul, khas rumah-rumah pedesaan. Sambil duduk di kursi rotan yang sekarang mungkin tak akan dijumpai lagi ditempat lain. Duduk sambil minum teh, dengan menikmati suasana rumah jadul, seakan membawa kami kami ke masa lalu. Jadi ingat saat tinggal bersama si Mbah dulu.... Bukan Mbah Google lho!

Macak jadul(Sumber: Koleksi Pribadi)
Macak jadul(Sumber: Koleksi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun