Begitu Jeep datang, maka tanpa menunggu lama, kami meluncur ke Bukit Patiayam. Angin segar menyeruak dan menerpa wajah. Sedikit mengusir hawa panas yang sejak tadi menggelayuti. Kami melewati jalan kampung yang sepi dan beberapa rumah penduduk. Mas Aan, driver sekaligus pemandu wisata, banyak memberikan informasi menarik tentang Situs Patiayam. Akhirnya, Jeep yang sudah dimodifikasi oleh Mas Aan ini, Â tiba di ujung jalan kampung. Dilanjutkan menyusuri jalan agak terjal di tengah kebun berbukit-bukit. Konon, area ini sebelumnya adalah hutan kayu Jati yang lebat. Saat zaman reformasi, terjadi penebangan liar. Â Menghabiskan hampir semua pohon di Bukit Patiayam. Saat ini hanya tersisa beberapa pohon saja yang tegak berdiri.
Mas Aan, ternyata sudah menyiapkan dua bibit pohon yang akan ditanam di sekitar Situs Patiayam. Sudah menjadi komitmen dari komunitas Jeep Offroad, untuk ikut menghijaukan kembali Bukit Patiayam... Usaha yang luar biasa. Respek, dan patut diacungi jempol!
Tak sampai 20 menit, Jeep berhenti. Kami pun diajak turun dari kendaraan dan berjalan beriringan di pematang kering di tengah kebun Jagung. Bagai kerbau dicocok hidungnya, kami mengikuti kemana langkah kaki Mas Aan. Sesekali harus loncat-loncat dari satu pematang ke pematang lainnya. Hawa panas tak bisa dihindarkan, karena matahari belum jatuh juga.
Akhirnya kami berempat, tiba di sebuah tanah datar. Mas Aan, menunjukkan, disinilah dua minggu lalu ditemukan fosil gajah purba. Karena waktu ekskavasi sudah selesai, maka fosil pun ditimbun kembali. Untuk pengamanan! Saya dan teman-teman hanya bisa berfoto di atas kuburan gajah purba tersebut.
Untuk mengobati rasa penasaran tentang fosil yang baru ditemukan, saya menghubungi owner Patiayam Adventure. Nama beliau Pak Himawan. Orangnya ramah dan baik. Kami dapat diskon saat sewa Jeep Offroadnya.... Lumayan. Setelah omong sana omong sini, Alhamdulillah saya dikirimi beberapa potong gambar dan video terbaru ekskavasi fosil gajah di Situs Patiayam.