Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Inovasi Berbasis OPO TUMON. Apa Itu?

17 Desember 2023   09:17 Diperbarui: 17 Desember 2023   09:43 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner Sejarah (Dokumen Pribadi)

Benar kata Jonan, seseorang yang telah membawa perubahan besar di dunia perkeretaapian Indonesia. "Pemimpin harus bisa mewujudkan VISI, tidak sekedar menyusun VISI". Kalau sekedar menyusun VISI, hampir semua orang bisa. Maka, perlu langkah konkret untuk mewujudkan mimpi itu, salah satunya dengan melakukan inovasi.

Maka, sejak dua tahun lalu, sejak pindah ke sekolah baru, di SMAN 1 Gondang wetan, Kabupaten Pasuruan, saya menyusun sebuah model "OPO TUMON" dalam menggagas inovasi yang akan dilakukan di sekolah. OPO TUMON adalah akronim dari O= Observasi, P= Potensi dan O=Organisasi. Artinya sebelum melakukan inovasi, perlu dilakukan langkah-langkah observasi secara menyeluruh baik kondisi fisik dan non fisik, sumber daya manusia, anggaran, sarpras, menggunakan analisis SWOT. Dilanjutkan dengan menginventarisasi seluruh potensi yang ada. Terakhir, mempertimbangkan perlu tidaknya organisasi yang akan mengatur dan menjalankan inovasi tersebut. 

Flow Chart Inovasi Literasi (Dokumen Pribadi)
Flow Chart Inovasi Literasi (Dokumen Pribadi)

Dari kajian OPO inilah akan muncul: rencana, strategi, SOP, tujuan serta  aspek penunjang lainnya untuk mewujudkan inovasi. Sebagai contoh konkret, melalui kajian OPO, saya melakukan 2 kegiatan inovasi. Yakni,  Inovasi Literasi dan Inovasi Double Track. Double Track, adalah inovasi yang bertujuan memberikan nilai tambah, keunggulan dan peluang lebih besar bagi siswa yang tidak melanjutkan ke pendidikan tinggi saat lulus dari SMA.

Setelah merumuskan melalui konsep OPO, maka inovasi yang akan dilakukan haruslah memiliki dua target/ tujuan. Target pertama DAMPAK, kedua adalah PRODUK. Tanpa Dampak dan Tujuan, maka inovasi tidak akan menghasilkan apa-apa.  

Nah, Dampak dan Produk harus berpijak pada kriteria TUMON.  TUMON adalah sebuah akronim. T=Trend, artinya dampak dan produk inovasi wajib hukumnya mengikuti tren. Harus kekinian, modern dan sesuai dengan zamannya. U=Usefull, bermanfaat. Artinya, dampak dan produk inovasi harus memberi manfaat yang besar kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung.  

M=Meaningfull, bermakna. Maksudnya, dampak dan produk inovasi mampu mencerminkan nilai-nilai khas ataupun ciri-ciri kearifan lokal yang perlu diangkat ke permukaan. O= Out of The Box, ini bagian utama dan terpenting dari sebuah inovasi, karena inovasi seharusnya visioner, harus keluar dari zona nyaman. Inovasi  harus mampu menggali sisi-sisi yang kadang dilewatkan orang atau bahkan belum pernah dipikirkan orang.  Sedangkan N=managemeN , maksudnya sebuah inovasi akan baik dari segi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, jika ada manajemen khusus yang menaunginya.

INOVASI LITERASI

Sebagai salah satu perwujudan VISI, maka di sekolah,  kami melakukan Inovasi Literasi Berbasis OPO TUMON. Ternyata, hasilnya luar biasa, baik dampak maupun produknya. Diantaranya inovasi literasi reguler (seperti yang umumnya dilaksanakan di lembaga pendidikan antara lain: membaca senyap, pojok baca, membuat mading, baca Yasin, lomba literasi, duta literasi, taman baca, majalah sekolah, penerbitan buku, story telling, video dokumenter. Juga muncul inovasi dan ide-ide baru seperti:  History Corner (Pojok Sejarah), Banner Sejarah, Cafe baca, Newspaper Design, Buletin, Outdoor Activities, Wattpad, Blog dan banyak lainnya. 

Cafe Baca (Dokumen Pribadi)
Cafe Baca (Dokumen Pribadi)

History Corner, memajang foto-foto kuno yang diambil dari koleksi pribadi maupun internet, lalu dipajang di pojok teras ruang literasi guna mengenalkan sejarah masa lalu kondisi setempat pada seluruh warga sekolah. Contoh,  pabrik gula dan gedung tua di masa kolonial, foto-foto  perjuangan saat masa revolusi dan sebagainya.

Banner Sejarah, merupakan media yang digunakan untuk menuliskan cerita sejarah lokal dalam bentuk banner agar sejarah lokal terangkat ke permukaan dan bisa terbaca oleh khalayak yang lebih luas. Inilah embrio dari Literasi Masyarakat. 

Banner Sejarah (Dokumen Pribadi)
Banner Sejarah (Dokumen Pribadi)

Newspaper Design (Dokumen Pribadi) 
Newspaper Design (Dokumen Pribadi) 

Penerbitan Buku Guru dan Siswa ber ISBN (Dokumen Pribadi)
Penerbitan Buku Guru dan Siswa ber ISBN (Dokumen Pribadi)

Kunjungan belajar (Dokumen Pribadi)
Kunjungan belajar (Dokumen Pribadi)

 Bersambung........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun