Akhirnya, saya pun tiba di ujung Lembah Tumpang. Ketemu tiga patung: Arca Raksasa, Banteng Ketaton serta Gajah Perang. Adapula The Hidden Paradise, surga tersembunyi, begitu pemiliknya menyebut lokasi di pojok Lembah Tumpang ini. Wujudnya, berupa kolam renang berair jernih . Dibangun di bawah tebing yang sekelilingnya nampak hijau.
Tak lupa, dua jaladwara (pancuran air), setia memancarkan air jernihnya ke dalam kolam. Karena di ujung, tentu saja sunyi dan sepi. Di dekat kolam renang, ada petak-petak yang disiapkan untuk mendirikan tenda.
Selain bernuansa klasik yang memggambarkan keraton di era kejayaan masa Singhasari-Majapahit, Lembah Tumpang juga dirancang sebagai tempat swafoto yang keren.
Jika telaten memanfaatkan sudut-sudut pengambilan gambar serta menjelajah spot-spot yang tersedia, dijamin pecinta fotografi akan terpuaskan dan pasti akan menghasilkan karya fotografi yang ciamik.
Maka, setelah berkeringat mengitari ujung Lembah Tumpang, saya dengan Pak Yon, balik kanan mencari spot lainnya. Maunya sih agar dapat foto yang ciamik, tapi apa daya! Ya., jeprat jepret seadanya lah.....
Di Lembah Tumpang, pengunjung masih diizinkan untuk membawa bekal makanan dan minuman masuk lokasi. Beda dengan objek wisata di banyak tempat. Jangankan makanan berat, makanan ringan dan air putih saja disita tanpa ampun oleh pemeriksa tiket masuk. Padahal, makan minum di pinggir kolam patirtaan pasti mengasyikkan.