Penjara dan Makam Pejuang
Selain menyisakan tembok-tembok kusam yang bisu, di sudut belakang Benteng Pendem juga terdapat sebuah makam. Dipercaya oleh masyarakat setempat, ini adalah makam KH Muhammad Nursalim, salah seorang sekutu Pangeran Dipanegara yang tak mau menyerah. Setiap saat KH Muhammad Nursalim selalu menyerang kedudukan Belanda di Ngawi dan sekitarnya. Akhirnya, perjuangan itu berakhir ketika Kyai Nursalim tertangkap. Namun, karena keampuhan ilmu kanuragan/ ilmu kebalnya, Belanda harus mengubur hidup-hidup Kyai Nursalim.
Jika ingin lebih seru, mencoba merasakan sisa keangkeran Benteng Pendem, saya sarankan datang ke tempat ini malam hari. Carilah sudut yang bertuliskan Penjara. Ada empat lubang sempit dari ukuran setinggi manusia  sampai ukuran setinggi dengkul. Pagi itu, aura sudut Penjara demikian terasa mistisnya. Terasa sejuk. Bikin bulu kuduk berdiri.
Saya menaiki tangga menuju lantai dua di sisi penjara. Ketemu bangunan lantai dua yang horor. Tembok rapuh, belitan akar kayu serta semak berbaur menyelimuti tubuh bangunan. Â Ditambah bau amis dari kotoran Burung Walet membuat makin "syahdu' auranya. Â Â Â