"Makanya, kalau merawat telur itu yang open (penuh kasih sayang)," ledek Kadru pada Winata.
Winata hanya terdiam. Â Dalam hati dia merasa, telur yang jumlahnya hanya dua butir sudah dirawatnya dengan baik. Diberinya kehangatan dan kasih sayang agar segera menetas. Seperti pesan suaminya, diapun segera ingin mempunyai anak, berwujud apapun yang keluar dari telur yang dirawatnya.
Karena setiap saat selalu direcoki dan dihina oleh Kadru, Winata pun akhirnya hilang kesabarannya. Menurutnya, mungkin kulit telur yang dirawatnya terlalu tebal sehingga susah untuk menetas. Akhirnya diapun bertindak ceroboh. Salah satu telur dicungkil paksa dan dipecahkannya. Padahal belum waktunya menetas. Maka, muncullah bayi Garuda prematur dari serpihan telur yang pecah. Diberinya namanya Aruna. Winata pun menyesal akan kecerobohannya.Â
Perseteruan Kadru dan Winata
Setelah sama-sama mempunyai momongan, Kadru tetap saja masih mempunyai sifat iri pada Winata. Dia ingin menyingkirkan Winata. Paling tidak membuat Winata menderita di Istana.Â
"Winata, sebentar lagi Kuda Ucchaihcrawa akan keluar dari kolam. Mari kita bertaruh!" tantang Kadru pada Winata. Winata sebenarnya enggan untuk memenuhi tantangan Kadru yang penuh tipu muslihat. Namun  Kadru terus mendesaknya sampai akhirnya diapun menyanggupinya.
"Siapa yang kalah diantara kita, maka dia akan jadi budak dan melayani diantara kita dan anak-anak kita," lanjut Kadru penuh rasa tidak senang pada Winata. Dia sangat yakin akan memenangkan pertaruhan ini. Winata hanya terdiam. Tak bersuara sedikitpun.
"Aku menebak warna ekor Kuda Ucchaihcrawa adalah hitam," kata Kadri penuh keyakinan.Â
"Baiklah kakanda. Aku memilih, warna putih untuk ekor Kuda Ucchaihcrawa," sahut Winata kalem. Â
Akhirnya kedua selir Begawan Kasyapa pun menunggu di pinggir kolam. Namun, sebelum Kuda Ucchaihcrawa keluar, para ular dan Naga putra Kadru tergopoh-gopoh keluar dari kolam dan segera berlari mendekati ibunya.
"Ibunda, batalkan pertaruhan ini. Jika tidak, kita semua akan menyesal karenanya," Naga tertua mengiba pada Kadru.Â