Maka beliau pun menyampaikan konsep programnya ke pengurus Yayasan.
Konsep perubahan ekstrimnya:
1. Hanya menerima rangking 1-10 dari SMP terbaik di Kota/ Kabupaten Malang;
2. Pendaftar harus lolos ujian masuk dengan nilai minimal 75;
3. Siswa harus tanda tangan di atas meterai, yang membolos lebih dari 3 hari selama setahun harus keluar dari sekolah;
4. SPP dan Uang Gedung, naik 300%.
Segera konsep ini disampaikan kepada Yayasan SMA Nasional Malang. Pihak yayasan tentu terkaget-kaget dengan konsep perubahan ekstrim ini. Bahkan meragukan dengan rencana yang diungkapkan oleh Cak Rus. Tapi, Cak Rus tak surut sedikitpun.Â
"Jika dalam satu tahun saya tidak bisa menambah jumlah siswa, maka saat itu juga saya akan mundur dari kepala sekolah," ungkap Cak Rus, meyakinkan pengurus yayasan.Â
Melihat Cak Rus begitu yakin dan pantang mundur, Â maka yayasan pun luluh dan mempersilahkan Drs. Rusdi mewujudkan konsep perubahannya. Tak perlu menunggu, maka Cak Rus pun mulai nge gas. Berkejaran dengan waktu mulai menyusun strategi. Melakukan langkah-langkah promosi dan presentasi ke sekolah-sekolah di Malang dan sekitarnya.Â
Bahkan, langkah ekstrim lainnya pun terpaksa diambil. Memangkas jumlah guru menjadi separuh dari semula. Lalu mengangkat guru-guru baru fresh graduate dengan Indeks Prestasi tinggi. Termasuk mensyaratkan kemampuan membaca Al Qur'an yang baik bagi guru-guru yang baru direkrutnya.
"Orang baik pasti sangat dekat dengan agamanya," papar Drs. Rusdi.