Paling penting adalah, sedikit banyak kita sudah ikut menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat. Â Mulai supeltas (sukarelawan pembantu lalu lintas) yang mengatur keluar masuk kendaraan dari dan ke jalan raya. Menstimulasi kumpulan anak muda Karang Taruna berwirausaha dengan mengelola parkir.Â
Termasuk sedikit berbagi kepada para  penunjuk jalan di setiap tikungan gang sempit yang perlu kita selipkan recehan di tangannya. (Tapi kalau setiap belokkan ada tarikannya, jadi jengah juga ya...wkwk.)Â
Bisa jadi, tukang ojek yang biasanya sepi, duduk terkantuk-kantuk berjam-jam menunggu penumpang, jadi tersenyum lantaran kita sudah bayar sewa motor yang kita pakai keliling sebebasnya. Â
Belum lagi para penjual makanan dan minuman, penjual mainan, fotografer amatir, termasuk para pengrajin suvenir di tempat yang menjadi viral tersebut. Â
Jadi sebelum berangkat ke wisata instagramable, siapkan receh dan siapkan hati sekaligus diniatkan untuk beramal.Â
Siapa tahu destinasi menyajikan foto yang instagramable tapi kenyataannya tak sesuai ekspektasi. Yang pasti, wisata instagramable (apapun bentuknya) akan membuat banyak orang tersenyum. Insya Allah itu membawa berkah!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI