Saat tengkuk terasa kaku. Punggung  kemeng dan pegal. Kadang disertai sakit kepala yang tiba-tiba datang. Itu sinyal dari tubuh agar saya segera melakukan terapi bekam. Kegiatan ini rutin. Minimal setiap dua bulan sekali terapi ini saya lakukan untuk menjaga kesehatan. Alhamdulillah, setelah bekam tubuh terasa ringan. Pegal-pegal hilang. Tengkuk kembali lemas, tidak tegang. Tubuh jadi terasa rileks dan lebih segar.
Sejak 3 tahun lalu, saya  mulai melakukan terapi bekam. Ini karena saya tidak mau tergantung dengan obat kimia untuk mengatasi keluhan-keluhan yang mengarah pada penyakit asam urat dan kolesterol.Â
Saya tahunya mengalami gejala dua penyekit itu  setelah membaca hasil pemeriksaan HDL, LDL, Trigliserida dan Cholesterol Total,  yang semuanya menunjukkan angka-angka  yang tidak sesuai kondisi normalnya. Termasuk kadar asam urat yang mulai meninggi. Ditandai dengan gejala sering pegal dan nyeri di persendian.Â
Dokter menyarankan mengkonsumsi beberapa obat. Allopurinol untuk mengatasi asam urat. Diberi Gembifrozil untuk gangguan kolesterol. Kadang saya juga mengkonsumsi Atorvastatin (atau golongan statin lain) untuk merek generik-nya. Â
Saran dokter lainnya, wajib mengkonsumsi sayur dan buah serta menghindari lemak, terutama makanan yang digoreng. Alternatifnya, ya beli minyak goreng berbahan jagung yang rendah lemak jenuh, jika ingin tetap mengkonsumsi gorengan. Saran penting lainnya, wajib gerak badan alias olahraga rutin. Ini yang dulu jarang saya lakukan!
Dari pengalaman saya mengkonsumsi obat kolesterol, ternyata kandungan LDL (low density lippoprotein) alias lemak jahat, HDL (high density lippoprotein) alias lemak baik, serta Cholesterol Total, bisa segera dikendalikan dengan obat kimia. Tapi, tidak demikian dengan Trigliserida (Tg). Perlu waktu tambahan agar kandungannya dalam darah angkanya kembali normal. Padahal diet lemak sudah dilakukan. Minum obat juga rutin sesuai dosisnya. Usut punya usut, ketika saya banyak baca artikel kesehatan, ternyata Trigliserida tidak hanya disebabkan oleh asupan makanan berlemak. Mengkonsumsi  zat tepung alias karbohidrat yang berlebihan juga akan menaikkan kandungan trigliserida dalam darah. Nah.....!Â
Bekam alias Kop
Akhirnya, sebagai  upaya  agar kondisi kesehatan tetap terjaga serta untuk menurunkan kadar lemak darah dan asam urat saya melakukan terapi lain termasuk mengkonsumsi obat herbal.Â
Ada teman yang menyarankan agar saya juga melakukan terapi bekam. Mulanya saya ragu, karena membayangkan tubuh akan disayat-sayat dan berdarah-darah. Akhirnya saya ambil keputusan untuk mecobanya. Bayangan rasa sakit dan tubuh berdarah seketika sirna ketika mas Udin, terapis bekam, melakukannya pada saya pertama kali.Â
Karena belum begitu paham tentang prosedurnya, maka sebagai antisipasi, sebelum dimulai saya minta semua alat di steril dengan air mendidih yang sudah saya siapkan. Sambil tersenyum, mas Udin menuruti permintaan saya.
"Alatnya sudah saya steril dengan alkohol, kok pak," kata mas Udin mulai menjelaskan. Tangannya sudah memakai sarung tangan karet dan bermasker.Â
Dengan cekatan mengeluarkan tabung bekam dari tas dan mencelupkannya ke air mendidih. Satu demi satu. Setelah itu menatanya di sebuah wadah plastik. Tak kurang dari 20 buah tabung bekam berbagai ukuran siap digunakan.
Saya diminta tidur tengkurap di atas karpet yang sudah saya siapkan. Sebelumnya saya diminta melepas kaos. Dengan perlahan, mas Udin mengoleskan semacam cairan pekat ke seluruh permukaan punggung belakang.Â
"Saya pakai minyak But But. Kadang juga pakai minyak Zaitun, " ujar mas Udin seakan menjawab pertanyaan saya. Â Â
"Apakah setelah bekam, boleh mandi Mas?" tanya saya.
" Boleh, tapi minimal 3 jam setelah bekam," jelas mas Udin. Untung tadi sudah mandi terlebih dahulu, sebelum mas Udin sampai di rumah.
Solusi Sehat ala Nabi
Maka, selanjutnya proses bekam pun dimulai. Mas Udin mengeluarkan semacam alat pemompa. Tangannya mengambil sebuah tabung bekam dan mengeseknya di punggung.Â
Memilih titik yang menurutnya pas untuk diambil darahnya. Lalu memasukkan ujung pompa bagian atas tabung bekam. Sedetik kemudian, saya merasakan kulit punggung saya terangkat. Seiring angin yang keluar ditarik oleh alat pemompa. Begitu seterusnya, sampai kira-kira ada sekitar 10 tabung bekam menempel di titik-titik tertentu di punggung. Orang sering menyebutnya dengan proses di-kop!Â
Lalu, tetap dengan alat yang sama, mas Udin melepas satu tabung. Mengambil alat lain yang ujungnya sudah dipasangi jarum kecil. Segera ibu jarinya dengan lincah bergerak menggunakan alat  menusukkan jarum kecil ke bagian yang tadi sudah ditarik oleh tabung/ di kop.Â
Rasanya perih-perih gimana gitu. Setelah dirasa cukup, barulah tabung bekam ditempelkan ke tempat semula. Di pompa ulang, akhirnya darah pun mulai perlahan keluar dari lubang-lubang kecil yang tadi tertusuk jarum. Begitu seterusnya sampai semua titik mengalami hal yang sama.
Sambil beraktifitas, mas Udin bercerita kalau sudah menekuni terapi bekam hampir lebih dari 5 tahun.  Bahkan sekarang sudah mengembangkan terapi bekam tidak hanya  menggunakan jarum, tapi juga bekam menggunakan Lintah. Ya... , Lintah hidup sebagai penyedot darahnya. Saya membayangkan jadi ngeri. Pasti darah akan mengucur deras tanpa henti karena racun dari Lintah mengandung zat antikoagulan/ anti penggumpalan yang mencegah darah berhenti mengucur.....hiii.
Mas Udin menunggu antara 3-5 menit. Setiap tabung/ kop yang sudah menampung darah dilepasnya. Tetesan darah segera diusap dengan tisu dan dibuang ke kantung plastik.Â
"Bekam ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad Saw. Dulu saat ada sahabat yang sakit, salah satu cara pengobatannya ya pakai bekam," mas Udin mulai menjelaskan panjang lebar.Â
"Tentunya kalau zaman dulu, untuk membuat titik-titik perdarahan menggunakan pisau tajam. Sedangkan tabung bekamnya menggunakan tanduk," lanjut mas Udin. Di daerahnya, bekam ini selain disebut kop angin, sering juga disebut Canthuk, jelas mas Udin
"Allhamdulillah, dari tuntunan Nabi ini, banyak pasien-pasien saya yang sembuh dari segala macam penyakit," kata pemuda asal Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan ini. Paling tidak, dengan bekam ini kita bisa melakukan detoksifikasi (mengeluarkan racun) serta membuang angin dan relaksasi untuk mengurangi kelelahan.
"Manfaat lainnya, Insya Allah, terapi bekam ini bisa menurunkan kadar kolesterol, asam urat, menyembuhkan stroke, menghilangkan sakit kepala dan sebagainya, " papar mas Udin. Tapi beliau mengingatkan, agar terapi ini benar-benar dilakukan oleh ahlinya. Tidak sembarangan orang boleh melakukannya. Walaupun kelihatannya mudah dan menggunakan alat yang sederhana. Â Perlu pengetahuan khusus serta teknik tertentu untuk mengetahui letak titik-titiknya maupun untuk mencegah terjadinya salah praktik saat melakukan terapi.Â
Tak terasa, hampir satu jam mas Udin melakukan terapi pertamanya di punggung saya. Jumlahnya tak kurang ada 16 titik bekam. Lalu dilanjutkan di betis/ kaki bawah bagian belakang.Â
Ada 4 titik yang di bekam. Alhamdulillah, setelahnya saya benar-benar merasakan perubahan yang luar biasa. Badan terasa segar dan enteng. Sakit kepala jadi hilang. Setelah beberapa bulan bekam secara rutin, hasil Lab. untuk asam urat dan kolesterol saya cenderung normal. Â Â
Sunnah Rasul
Tertarik dengan perbincangan dengan mas Udin, jika bekam adalah pengobatan ala Nabi Muhammad Saw, maka saya pun membuka referensi. Ternyata benar. Dalam pandangan Islam, bekam sangat dianjurkan, sesuai dengan hadist nabi:
"Sesungguhnya pengobatan yang  paling ideal yang kalian gunakan adalah bekam. (Hadist Muttafaq'alaih: Bukhari-Muslim)
 Anas Bin Malik juga meriwayatkan dalam Hadist Bukhari-Muslim
"Rasulullah pernah dibekam oleh Abu Thoibah"
Maka, sejak saat itu, saya menjadi semakin yakin akan manfaat dan khasiat terapi bekam untuk menjaga kesehatan sekaligus untuk menyembuhkan penyakit.Â
Tentunya semua ikhtiar itu juga harus dibarengi dengan asupan makan bergizi, banyak minum air putih, istirahat cukup, mengurangi asupan lemak jenuh serta rutin olahraga. Jangan lupa konsumsi madu dan sesekali kurma . Insya Allah dengan ikhtiar ini kita akan selalu terjaga kesehatannya. Aamiin ya rabbal alamiin.
Tak heran, petarung gaya bebas juara dunia UFC, Khabib Nurmagomedov juga melakukan bekam sebagai salah satu upaya rutinnya menjaga kesehatan tubuh.Â
Ini bisa dipahami lantaran Khabib adalah seorang muslim asal Dagestan yang tentunya sangat faham dengan terapi bekam ini. Bahkan, seorang Michael Phelps, juara renang asal Amerika Serikat, Â konon juga perlu dibekam untuk mengembalikan kondisi tubuhnya akibat pertandingan yang sangat menguras staminanya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H