Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kuliner Jadul di Pasar Wit-Witan, Hidupkan Nostalgia dan Tumbuhkan Ekonomi Rakyat Jelata

18 Juni 2020   04:49 Diperbarui: 18 Juni 2020   05:17 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah berjalan berkeliling, akhirnya saya sampai di sudut yang teduh.  Teman-teman lain, masih asyik menjelajah  dari satu lapak ke lapak lainnya. Saya duduk di sebuah Ancak (kursi Bambu panjang) dan memesan jajanan Lupis. Kudapan berbahan ketan, yang ditaburi parutan Kelapa dan Gula Jawa ini nampaknya sangat diminati. Buktinya, saya adalah pembeli terakhir di lapak itu. "Sampun telas sedaya. Tinggal satu,"  kata ibu penjual. (Habis semua. Tinggal satu. Bahkan, Jongkong-nya -kudapan dari  tepung beras berwarna hitam- juga tinggal seiris juga).   Saya nikmati potongan-demi potongan Lupis pagi itu diiringi suara samar-samar dari angklung Banyuwangi. 

jadul-3-5eabe1c6097f3612655278b3.jpg
jadul-3-5eabe1c6097f3612655278b3.jpg
jadul-4-5eabe060d541df6128246832.jpg
jadul-4-5eabe060d541df6128246832.jpg
"Pasar ini buka hanya tiap hari Minggu saja, pak," kata ibu penjual Lupis. Para pedagang semuanya adalah penduduk Desa Alas Malang yang  dikoordinir para pemuda. Ya, hasilnya  lumayan untuk menambah belanja di rumah, terang ibu penjual Lupis seraya membereskan lapaknya.

Saya melihat, masyarakat juga sangat antusias dengan Pasar Wit-Wit an ini. Selain menghidupkan dan memunculkan kembali aneka makanan dan kudapan tradisional, aktifitas pemuda Alas Malang ini patut diacungi jempol karena mampu menciptakan dan menumbuhkan kegiatan kreatif berbasis ekonomi rakyat. Konsep seperti ini juga pernah saya temui di Malang dan Pare,  Kediri. Bahkan, mungkin juga sudah muncul di tempat-tempat lain.  

Memang, Bumi Blambangan alias Banyuwangi ini termasuk kabupaten yang paling kreatif dalam membangun pariwisata dan menumbuhkan ekonomi rakyatnya.  Tak heran, jika kota berjuluk Sunrise of Java ini semakin moncer dengan segala denyut aktifitas pariwisata dan ekonomi di hampir seluruh sudut-sudut desanya. Semoga yang lain terinspirasi olehnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun