Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Sehat Berpuasa: Hindari Pedas, Kecut, dan Kopi serta Siapkan Madu

28 April 2020   09:25 Diperbarui: 28 April 2020   09:45 2050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madu Aspal yang membeku dan menyisakan  bekuan gula | dokpri

Jika habis makan, tiba-tiba saja perut tidak enak. Terasa sebah  (penuh). Ditepuk berbunyi bung-bung. Ditekan keras.  Nyeri ulu hati.  Itu pertanda, gejala maag mulai muncul kembali.  Kadang saya usahakan agar gelegek-en (bersendawa). Berusaha kentut kalau bisa. 

Kalau belum reda juga, biasanya langsung saya ambil Minyak Kayu Putih (sembarang merek yang ada di rumah). Dituang secukupnya di tangan kiri. Dibilaskan dan digosok diputar  berulang-ulang  merata seputar perut. Biasanya perut agak lega. Jika belum teratasi juga, maka obat kimia jalan keluarnya. 

Ya, gangguan pencernaan adalah  penyakit yang trending di zaman milenial. Hampir semua orang pernah mengalami. Ada yang sembuh total. Banyak yang sembuh tapi beberapa waktu kemudian sakitnya  kumat (kambuh). Beruntunglah yang tidak pernah sakit pencernaan. Saya termasuk yang pernah mengalami sakit ini. Ceritanya, dimulai sejak tahun '95 an. 

Sakit pencernaan mulai terasa sejak selesai kuliah. Gara-garanya (mungkin), pagi belum sarapan, tapi berangkat ke kampus selalu mengunyah Vitamin C. Biar tubuh fresh. Gak ngantuk saat ketemu dosen. Begitu rutin dilakukan. Tubuh sih oke-oke saja. Tapi... ,karena kurang ilmu, akhirnya mungkin itu salah satu pencetus sakit pencernaan di kemudian hari..

Dispepsia

Gangguan pencernaan banyak macamnya. Secara umum, gangguan pencernaan disebut Dispepsia. Kalau  yang saya sebutkan di atas, kata dokter disebut Maag. Nama lainnya Gastritis. Maag sendiri ada yang akut, ada yang kronis.  Selain terasa tidak enak di perut, juga membuat sakit kepala bagian belakang. Tengkuk jadi terasa kaku. Bisa jadi, besoknya diare saat buang air besar. Kadang, kelebihan gas di perut juga membuat dada kiri atas atas terasa tertekan. Itu bisa hilang setelah bersendawa.

Penyakit lain yang mirip Maag adalah Gerd (Gastroesophageal Reflux Disease).  Gejalanya khas. Panas di perut. Kadang naik sampai kerongkongan . Bagian perut terasa sengkring-sengkring (nyut-nyut). Kadang disertai mual juga muntah. Muntahnya warna kuning dan rasanya pahit. Karena yang dimuntahkan adalah Asam Lambung. Gerd terjadi kelebihan produksi asam lambung. Lambungnya berlebih sehingga naik ke saluran pencernaan atas. Jadinya selain kembung, juga nyeri dan panas di kerongkongan.

Karena gejala gangguan pencernaan  yang muncul beragam, maka dokter umum dan doter spesialis penyakit dalam (internist) akan memberikan obat yang berbeda untuk setiap pasien. Pasien spesialis gangguan pencernaan pasti kenal dengan obat-obatan merek Antasida Doen, Omeprazol, Sucralfate, Ranitidin, Famosid, atau obat gangguan pencernaan lain yang dijual bebas di toko.  Karena bukan dokter, saya nggak mau nulis jenis dan kandungannya. Tapi yang jelas saya termasuk yang pernah mengkonsumsi obat-obat tersebut.

Obat Gangguan Pencernaan

Lexacrol dan (Lexapram) adalah obat Maag yang selalu ada dalam kotak obat di rumah. Obat ini sering saya gunakan jika tiba-tiba gejala Maag saya muncul. Tapi lain orang, dengan gejala yang sama, biasanya lain obatnya. Tapi umumnya kandungan utama dari obat tersebut adalah sama. Ya..sama-sama dari jenis Antasida. Begitu kembung dan langsung minum obat jenis ini, gelembung-gelembung gas di perut akan dinetralisir.

Omeprazol, kadang saya juga diberi resep Lanzoprazol, khusus untuk mecegah agar tidak ada serangan maag. Minumnya pagi hari saat perut kosong. Tujuannya, agar asam lambung bisa terkontrol. Termasuk produksi gas di lambung juga nggak berlebihan.

Sucralfate (merek generik) juga selalu saya siapakna. Saya gunakan untuk mengatasi jika gangguan pencernaan demikian menggangu. Konon, kata dokter speialis penyakit dalam di Pandaan, dokter Budi, S.PD, Finasim, obat ini untuk yang ada gejala tukak lambung. Lambungnya atau usus-nya ada yang luka. Ya, mungkin semacam mulut yang luka sariawan kali ya. Bentuknya cair. Rasanya seperti permen. Sangat manjur. Tapi harganya ..lumayanlah. Apalagi yang merek paten.

Ranitidin, khusus yang sakit GERD. Tapi kapan hari, ada info kalau obat ini ditarik dari pasaran karena ada efek samping yang tidak bisa ditoleransi oleh tubuh.

Maag dan Puasa

Hari ini, hari ke-empat Puasa Ramadhan. Syukurlah, penderita maag seperti saya  (tapi sekarang sudah sembuh)  termasuk orang-orang yang dizinkan dan diberi kesempatan  untuk menjalankan ibadah puasa.  Sudah lazim diketahui, penyakit itu (apapun jenisnya, walaupun tidak semua) tergantung dari apa saja yang kita makan. Apalagi sakit gangguan pencernaan. Otomatis, berbanding lurus dengan makanan yang masuk ke mulut. 

Alhamdulillah, di bulan ramadhan ini, asupan makanan bisa dikendalikan. Baik porsi (jumlah)  dan jenisnya. Selama ini, maag saya sering kambuh lantaran makan yang berlebihan. Tidak bisa menghindari makan Cabe , walau seujung. Padahal saya tidak suka pedas.  Tapi tanpa sedikit cabe, makanan kurang wah. Termasuk tidak bisa menghindari kecut secara total. Pengalaman saya,  begitu bisa mengendalikan 3 hal tersebut: porsi makanan tidak berlebihan, bisa menghindari makan cabe serta makanan kecut berlebihan, Insya Allah maag tidak akan menggoda. 

Tidak merokok dan minum kopi sudah lama saya hindari. Kata dokter, menghindari dua hal itu bagus untuk mencegah sakit maag.  Dokter juga melarang saya makan ketan. Padahal, Ketan Bubuk dipadu dengan Kacang Hijau seharga 5 ribu rupiah, beli di emperan toko depan Kantor Kecamatan,   begitu pas dinikmati di teras rumah saat malam hari. Ya........ penting gak banyak-banyak ketannya dok, kata saya dalam hati. 

Air Putih Hangat

Karena tidak minum kopi, maka sehari-hari saya biasanya minum air putih hangat. Sesekali Teh panas dan nyruput Wedang Uwuh. Minum air putih hangat, rutin saya lakukan setiap bangun pagi. Saya termasuk yang sangat yakin dengan manfaat air putih ini untuk kesehatan. 

Maka, saat bulan Ramadhan seperti saat ini, minum air putih hangat,  wajib didahulukan saat sebelum berbuka puasa atau sebelum sahur. Bahkan, untuk menutup sahur,  sebelum Imsak pun, saya selalu minun sampai dua gelas air putih hangat. Eefeknya sangat positif sekali. Boleh dicoba lho!

Wedang Uwuh, Kayu Secang komponen utamanya | dokpri
Wedang Uwuh, Kayu Secang komponen utamanya | dokpri

Wedang Uwuh 

Selain obat kimia, untuk mengatasi munculnya gangguan pencernaan, di rumah selalu saya siapkan obat herbal. Orang Yogya (dan sekitarnya ) menyebutnya Wedang Uwuh. Saya beli online dari seller di Gunung Kidul . Harganya murah meriah, hanya  Rp,.1.700  per bungkus. Jadi punya stok melimpah  karena sudah transfer 50 ribu termasuk ongkirnya. 

Uwuh, artinya sampah. Saya mengenalnya saat mampir ke Imogiri, Yogyakarta. Terdiri dari  gabungan rempah, kulit kayu, ranting kering dan daun kering.  Racikan antar suplier jelas berbeda. Jadi, kalau mau beli dilihat dulu komposisinya. Tapi bahan utama Wedang Uwuh semua sama. Pasti ada kulit Kayu Secang. Ini yang memberi efek warna merah. Lalu dilengkapi dengan Kayu Manis, daun dan ranting Cengkeh. Ditambah daun lain yang kita tidak tahu kalau hanya sekedar melihatnya. Karena bentuknya dan warnanya sama. Kering kecoklatan. Tapi yakin saja, kalau itu berefek positif pada kesehatan tubuh.

Gula Batu adalah pemanis wajib untuk Wedang Uwuh. Untuk penambah khasiat obat, peracik Wedang Uwuh selalu melengkapinya dengan Jahe. Baik yang sudah diolah dicampur gula batu maupun yang dikeringkan. Kandungan curcumin pada Jahe (asal gak berlebihan) sangat bagus untuk perncernaan. Konon, bagus juga untuk mencegah corona virus.

Madu Murni | dokpri
Madu Murni | dokpri

Madu

Menjaga tubuh tetap bugar dengan olahraga tentunya penting di saat tubuh sedang berpuasa.  Karena sedang berpuasa otomatis frekuensi dan kuantitas gerak fisik pun dikurangi. Sebagai gantinya, sebelum bulan puasa,  sudah saya siapkan 1 botol besar Madu Murni. Beli di teman kerja. Kok tidak beli di toko?  

Mencari Madu Murni bukan pekerjaan mudah. Beli di supermarket belum terjamin keasliannya. Jangan-jangan isinya campuran madu dengan larutan gula. Wong beli di sebuah toko khusus penjual madu saja, ternyata baru 6 bulan madunya beku. Apakah kandungan airnya demikian banyak. Atau campuran gula tebunya yang berlebihan. Entahlah....!

Membedakan madu murni dengan madu palsu memang susah. Madu murni pun jenisnya banyak. Sama-sama dihasilkan Lebah Madu (Tawon Madu). Tapi ada Madu Ternak. Dihasilkan Lebah Madu yang diternak, yang setiap hari diberi"makan" gula, Ada juga Madu Hutan, yang diperoleh dengan memanen (padahal nggak pernah menanam) madu di hutan. Jadi, ya harus saling percaya antara penjual dengan pembeli. Harga madu murni hasil ternak saja, sekarang paling murah 200 ribu per botol.

Nah, madu ini termasuk herbal yang selalu tersedia di rumah. Saya sangat meyakini bahwa madu ini banyak khasiatnya. Tidak hanya untuk gangguan pencernaan, Maag atau Gastritris.  Tapi, madu juga mangandung bahan yang bisa menambah imunitas, sumber energi, obat alami flu dan batuk. Terrmasuk mencegah kolesterol dan pengapuran pembuluh darah. Jadi, apa salahnya jika Madu selalu disiapkan di rumah.

Madu Aspal yang membeku dan menyisakan  bekuan gula | dokpri
Madu Aspal yang membeku dan menyisakan  bekuan gula | dokpri

Madu yang berubah wujud setelah 2 tahun | dokpri
Madu yang berubah wujud setelah 2 tahun | dokpri

Betul kalimat bijak, berhentilah makan sebelum kenyang. Maknanya, mengurangi konsumsi asupan agar tidak kekenyangan dan menyebabkan gangguan pencernaan. Bahkan, pepatah Jawa pun menyuratkan: Kurangi Mangan Karo Turu..... Kurangi Makan dan Tidur, yang maknanya mengingatkan pada kita semua untuk mengurangi makan yang berlebihan dan tidur berlebihan. 

Ya.. tidur memang ibadah, tapi tidak tidur tapi melakukan aktifitas positif, nilai ibadahnya lebih banyak....... Karena dampak dua hal (makan dan tidur berlebihan)  tersebut  hanya akan menumpuk karbo dan lemak dalam tubuh. Mengakibatkan badan terasa berat. Sering pegal-pegal dan malas bergerak sehingga makin tidak  sehat. 

Selamat menjalankan ibadah puasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun