Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Optimalisasi Pemanfaatan Tunjangan Sertifikasi dengan Gerakan Literasi Digital

19 April 2020   11:41 Diperbarui: 19 April 2020   13:03 1363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Beli buku, baca dan buat resumenya. Siapkan foto cover buku dan struk/nota pembeliannya. Upload semuanya." Maka, Anda sudah melaksanakan Gerakan Literasi Digital (GLD), ala jenjang sekolah menengah Jawa Timur. 

Tapi, jangan berhenti disitu. "Tulis buku atau karya ilmiah. Jangan lupa ISBN atau ISSN-nya. Sertakan Foto Cover dan file pdf-nya. Upload semuanya," Maka, Anda sudah maju selangkah dibanding yang lain dalam kegiatan Gerakan Literasi Digital (GLD), yang digagas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Ya, hingga saat ini, hampir 14 Tahun Tunjangan Profesi Guru/ Tunjangan Sertifikasi Guru(TPG) diluncurkan. Tunjangan itu sebagai wujud tanggung jawab pemerintah dalam menjalankan amanah dari Undang Undang  Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen. 

TPG diluncurkan dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan kesejahteraan guru. Maka, guru wajib meningkatkan kualitasnya sebagai guru. Suka atau tidak suka.

Terlepas dari berbagai kontroversi sertifikasi guru yang ada, guru di zaman apapun, wajib selalu meningkatan kualitas dan kompetensi profesionalnya. Guru harus selalu melakukan kegiatan pengembangan diri. 

Minimal meng-update dasar keilmuan. Bila perlu meng-upgrade dengan mempelajari bidang lain di luar tugas pokoknya. Misalnya, bergiat di bidang literasi.

Mustahil, jika guru hanya menuntut siswa membaca. Gurunya sendiri jarang membaca. Termasuk tentunya, guru harus menulis.

Sungguh, saya sangat gembira karena di Blog Keroyokan Kompasiana ini bersliweran karya tulis guru dengan berbagai macam genre-nya. Lebih membahagiakan lagi tatkala saya melihat banyak rekan-rekan guru menghasilkan berbagai karya. Salah satunya adalah menulis Buku.

GLD -GTK Jatim
Nah, untuk memfasilitasi serta mendokumentasikan aktifitas pengembangan diri para guru, Dinas Pendidikan Provinsi jawa Timur sudah menyiapkan sebuah aplikasi bertajuk Gerakan Literasi Digital (GLD-GTK Jatim).  

Diluncurkan sekitar 3 tahun yang lalu. GLD ini bisa diakses di alamat: A-GLD Jatim. Secara Aplikasi, fitur A-GLD merupakan bagian dari A-GTK Single Window yang dikembangkan Bidang GTK Dinas Provinsi Jawa Timur. 

GTK Single Window merupakan aplikasi terpadu guna memfasilitasi kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) tingkat pendidikan menengah di Jawa Timur. Serumpun dengan aplikasi SIM-PAK online (untuk kenaikan Angka Kredit) dan A-Kinerja (penilaian kinerja guru dan kepala sekolah, juga pengawas).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun