Tak terasa, kami sudah 3 jam di perjalanan. Sejak dari Solo dan sarapan ayam panggang. Saya sempatkan browsing mencari destinasi wisata Wonogiri. Ada sebuah destinasi menarik di jalur yang saya lalui.Â
Namanya Candi Pasiraman. Nama candi ini begitu asing bagi saya. Tak pernah saya jumpai di buku kuno tentang candi di tanah Jawa. Lokasinya di seberang Terminal Bus Jatisrono, Wonogiri.Â
Saat saya datang, ada sepasang calon pengantin berbusana Jawa yang sedang foto pre-wedding di tempat ini. Bergantian dengan mereka, saya pun mendokumentasikan candi kecil ini.Â
Dilihat dari bahan pembuatan dan ornamennya, sangat kelihatan candi kecil ini bukan dari masa klasik (zaman Hindu Budha abad 13-15M). Ada ibu tua yang sepertinya jadi juru pelihara sekaligus penjaga toilet.Â
Sempat berbincang tentang keberadaan candi kecil ini. Ternyata candi ini masih berkaitan erat dengan Keraton Surakarta dan Mangkunegaran. (Kapan-kapan diulas tersendiri ya....)
Selepas Candi Pasiraman, kendaraan sengaja melaju tidak kencang, agar saya bisa menikmati perjalanan di rute yang tak pernah saya lalui tak sampai 30 menit, akhirnya perjalanan sampai di Slogohimo dan berbelok ke Hutan Donoloyo. Hutan, bahasa Jawa-nya Alas. Maka, Donoloyo pun lebih dikenal sebagai Alas Donoloyo daripada Hutan Donoloyo. Â Â
Di depan masing-masing rumah. Jalan aspalnya mulus dan sepi. Setelah menempuh kurang lebih 3Km, kami sampai di ujung kampung. Jalan makin senyap. Â
Tak banyak yang lalu lalang. Ternyata, kami memasuki kawasan hutan. Disambut 2 pohon jati besar di kanan kiri jalan. Mungkin ini batas wilayah antara perkampungan dan wilayah hutan Jati.