Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menelusuri Jejak Hoakiau (Etnis Tionghoa) Di Jawa Timur (1)

7 Oktober 2018   10:20 Diperbarui: 7 Oktober 2018   10:46 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keramik dari Dinasti Yuan

Hoakiau berasal dari kata hua dan qiao. Kata Hua merujuk pada suku Hua yang sudah mendiami daratan Cina bagian Utara sejak 5000 tahun lalu. Suku ini merupakan cikal bakal suku mayoritas terbesar Cina saat ini. Sedangkan Qiao berarti "tinggal sementara di luar negeri". Tinggal sementara di luar negeri ini bisa berarti berdagang, merantau atau berwisata. Jadi Haokiau artinya, orang dari suku Hua yang sedang pergi ke luar negeri, dan masih berstatus warga Negara Cina.

Cina Peranakan, digunakan untuk menyebut etnis Cina yang merupakan keturunan dari hasil perkawinan Etnis Cina dengan Pribumi (warga asli). Mereka beranak pinak, lahir dan besar di Indonesia.

Untuk selanjutnya, di dalam tulisan ini digunakan kata Cina dan Tionghoa yang keduanya adalah memiliki kesamaan arti. Tentang keberadaan etnis Cina ini, menarik apa yang dikatakan Pramoedya Ananta Toer:

Orang-orang Tionghoa) bukan pendarat dari luar negeri. Mereka sudah ada sejak nenek moyang kita. Mereka itu sebenarnya orang-orang Indonesia, yang hidup dan mati di Indonesia juga, tetapi karena sesuatu tabir politik tiba-tiba menjadi orang asing yang tidak asing

 Bersambung

Ref

  • Ananta Toer, Pramoedya. 1998. Hoakiau di Indonesia.Jakarta: Penerbit Garba Budaya
  • Handinoto. 2015. Perkembangan Kota Di Jawa. Jogjakarta: Penerbit Ombak
  • Suwardono, Tafsir Baru Kesejarahan Ken Angrok, Jogjakarta: Penerbit Ombak   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun