Â
Perjalanan malam ke Ranu Pane menyisakan sejuta penasaran. Alam pengunungan Bromo yang indah jadi terlewatkan. Hanya berteman gulita sepanjang jalan. Maka, siang itu setelah  Menjaring Pagi di Ranu Pane dan  Menapak Jejak di Ranu Regulo, saya pun meluncur pulang. Kembali menyusuri jalan aspal yang rusak tergerus air. Kalau malam terhampar gulita, kini terlihat nyata:  pemandangan alam begitu menawan.
Terpencil
Di kanan kiri jalan Desa Ranu Pane, Senduro, Lumajang, terhampar kebun sayur. Ada kebun yang baru selesai diolah. Nampak pula yang mulai menghijau pertanda sudah tumbuh  bibit yang sudah ditanama. Terlihat juga sekelompok petani sedang menanam benih. Mungkin juga sedang menyiangi rumput atau memupuk, lantaran di beberapa titik tampak onggokan karung putih yang sepertinya pupuk kandang. Pagi itu, desa sunyi di kaki Semeru ini mulai mengeliat.
Â
Â
Â