Mohon tunggu...
Teguh Hariawan
Teguh Hariawan Mohon Tunggu... Guru - Traveller, Blusuker, Content Writer

Blusuker dan menulis yang di Blusuki. Content Writer. "Menyurat yang Silam, Menggurat yang Menjelang " : (Nancy K Florida)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Uniknya Lukisan 3 Dimensi

27 Desember 2013   15:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:26 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_301589" align="aligncenter" width="512" caption="Berjalan di atas lukisan 3 dimensi "][/caption]

Unik dan menarik. Itu kesan pertama saat menikmati sebuah lukisan 3 Dimensi. Unik lantaran tak banyak dijumpai jenis lukisan seperti ini. Seniman yang menggelutinya mungkin juga bisa dihitung dengan jari. Di kalangan seniman, mungkin Kurt Wenner dari USA termasuk pesohor lukisan 3 dimensi yang karyanya betul-betul spektakuler. Interaktif merupakan keasyikan serta sensasi yang tak terpisahkan  saat  "menikmati" lukisan 3 Dimensi. Jika lukisan 2 dimensi dilarang keras untuk  disentuh. Maka, lukisan 3 dimensi ini wajib disentuh. Bahkan  pengunjung/ penikmat lukisan "wajib" berinteraksi dengan lukisan tersebut agar nuansa 3 dimensinya benar-benar muncul. [caption id="attachment_301590" align="aligncenter" width="512" caption="Hati-hati jalan berlubang"]

13881334421089347263
13881334421089347263
[/caption]

Secara tak sengaja, saya menjumpai lukisan 3 dimensi saat berkunjung ke Wisata Petik Madu di Lawang, Malang. Selain unik, destinasi wisata ini sangat edukatif. Pengunjung bisa mengenal dan belajar banyak tentang seluk beluk lebah. Lengkapnya bisa dilihat di: Asyiknya Wisata petik Madu, Rekreatif dan Edukatif. Kanvas Lantai dan Tembok Lukisan 3 Dimensi di Wisata Petik Madu  dibuat oleh Mas Asan Juniadi. Tak kurang dari lima lukisan 3 Dimensi sudah diselesaikan oleh beliau. Tentu saja karakkter utamanya adalah Lebah atau Tawon. Saat saya kunjungi, Mas Juni  sedang finishing satu lukisan. Berupa Tawon raksasa. Tangannya lincah memainkan kuas diatas "kanvas". Kanvasnya berupa Lantai dan Tembok!  Sesekali beliau bergerak mundur memandang lukisannya sambil menghisap kreteknya dalam-dalam. [caption id="attachment_301591" align="aligncenter" width="512" caption="Kanvas-nya Lantai dan Tembok"]

1388133483200783030
1388133483200783030
[/caption]

1388133517848342119
1388133517848342119
Ya, lukisan 3 Dimensi di Wisata Petik Madu menggunakan lantai dan tembok sebagai kanvas.  Selain kanvas dan cat minyak, pelukis memerlukan print out (model) dari karakter yang akan dilukis. Bisa berupa hewan (Tawon) atau objek lain. Selain itu dibutuhkan juga  sebuah camcorder/ handycamp yang dihubungkan dengan Televisi. Titik dimana handycam diletakkan merupakan titik dimana pengunjung harus berdiri saat memandang lukisan, sehingga akan mendapatkan kesan (efek) 3 dimensi. Jika berdiri di tempat yang lain, otomatis efek 3 dimensinya tidak akan muncu. Rumit Proses pembuatan lukisan 3 dimensi tergolong rumit. Dimulai dengan menggambarkan sketsa objek pada sebuah kotak kaca yang menyatu di dengan handycam. Objek itu kemudian diproyeksikan ke kanvas (lantai dan tembok) yang sudah dipilih. Jika di kotak kaca, sketsanya kecil maka setelah diproyeksikan pada "kanvas" maka objek akan menjadi besar. Jika di kotak kaca ukurannya 10 cm. Di kanvas jadi lebih kurang 150 cm. Sang seniman menggunakan kapur tulis kecil untuk membuat sketsanya.

1388133549948195588
1388133549948195588
[caption id="attachment_301594" align="aligncenter" width="512" caption="Finishing Tawon raksasa"]
13881335931910071697
13881335931910071697
[/caption]

Setelah sketsa selesai dibuat, pelukis mulai melakukan pewarnaan objek  sesuai dengan contoh print out. Pengerjaannya bisa memakan waktu beberapa menit. Tapi bisa juga berjam-jam. Tergantung mood sang seniman. Begitu proses pewarnaan berlangsung, sang seniman sekali waktu melihat ke layar Televisi yang ada disampingnya. Layar televisi ini sudah dihubungkan dengan handycam yang sedang menyorot lukisannya. Dari layar televisi ini,  seniman bisa mengetahui apakah pekerjaannya sudah benar-benar sempurna dan benar-benar mempunyai efek 3 dimensi. Maka, begitu selesai lukisan selesai, pengunjung pun bisa mencoba berinteraksi dengan lukisannya. Saat dilihat dan diabadikan dari titik yang tepat, maka pengunjung akan terlihat seakan-akan sedang memegang Lebah/ Tawon raksasa yang sedang merangkak di tanah. [caption id="attachment_301595" align="aligncenter" width="512" caption="Awas disengat tawon raksasa "]

13881336271849038532
13881336271849038532
[/caption]

13881336531604566731
13881336531604566731
Paling menarik dari beberapa lukisan 3 dimensi Mas Asan Juniadi  di Wisata Petik madu adalah lukisan 3 Dimensi berupa Jembatan Kayu. Kanvas-nya ada di lantai. Jika pengunjung berdiri di atas lukisan tersebut maka terlihat seakan-akan  sedang melewati jembatan kayu kecil yang rapuh di atas tebing yang curam. Sungguh unik dan menarik. Tidak kalah dengan karya-karya Kurt Wenner. Artikel sebelumnya: 1. Asyiknya Wista Petik Madu,  Rekreatif dan Edukatif 2. Kreasi Unik dari Lilin Lebah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun